sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Strategi Anies Baswedan atasi banjir di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan banjir yang merendam sejumlah titik di Ibu kota disebabkan banjir kiriman dari hulu Ciliwung.

Akbar Persada
Akbar Persada Jumat, 26 Apr 2019 18:13 WIB
Strategi Anies Baswedan atasi banjir di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan banjir yang merendam sejumlah titik di Ibu kota disebabkan banjir kiriman dari hulu Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat.

Dengan demikian, ia memperkirakan masalah klasik "banjir kiriman" dari Bogor akan selesai ketika dua proyek bendungan di Sukamahi dan Ciawi rampung dibangun pemerintah pusat.

"Saat ini, sebelum (dua waduk) itu selesai, air masih begitu saja datang. Padahal, Jakarta memang hujan, tapi tidak ada hujan yang luar biasa disini," ujar Anies di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).

Pembangunan bendungan Sukamahi dan Ciawi mulai dilaksanakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sejak September 2017. Kedua proyek ini dikerjakan oleh dua kontraktor yamg berbeda. 

Kontrak Bendungan Ciawi yang ditandatangani pada 23 November 2016, digarap oleh SNVT PJSA Ciliwung Cisadane dan Abipraya-Sacna KSO.

Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp757,8 miliar dengan luas area genangan 29,22 hektar dan volume tampung 6,45 juta meter kubik. Sementara, kontrak Bendungan Sukamahi yang ditandatangani pada 20 Desember 2016, digarap kontraktor Wijaya-Basuko KSO. 

Bendungan senilai Rp436,97 miliar itu memiliki daya tampung tampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar. 

Anies mengatakan, berdasarkan hasil kunjungannya  bersama Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, dua bendungan tersebut akan selesai di akhir tahun ini. Dengan demikian, ia memperkirakan dua bendungan itu akan menahan air dengan debit yang besar dari hulu sungai ciliwung agar tidak langsung meluncur ke Jakarta.

Sponsored

"Airnya bisa ditahan sehingga datangnya air ke Jakarta tidak melimpah tanpa terkendali, tapi bisa dikendalikan," terang Anies.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mencatat, ada 17 titik lokasi banjir yang tersebar di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Banjir terjadi akibat Bendung Katulampa Bogor berstatus siaga I dengan ketinggian 220 sentimeter. Juga Pintu Air Depok yang kini berstatus siaga I dengan ketinggian 360 sentimeter.

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD DKI dari Pusat data dan informasi kebencanaan di Jakarta, pada Jumat (26/4) titik lokasi banjir meliputi wilayah Jakarta Selatan antara lain RW 07 Kelurahan Lenteng Agung, RW 01 Kelurahan Srengseng Sawah, RW 01 Kelurahan Pengadegan, RW 07 Kelurahan Rawajati, RW 05, 06, 07, dan 08 Kelurahan Pejaten Timur, dengan ketinggian banjir sekitar 20 cm hingga 170 cm.

Sementara di wilayah Jakarta Timur mencakup RW 02, 05, dan 08 di Kelurahan Cawang, RW 05 Kelurahan Balekambang, RW 04, 05, dan 08 Kelurahan Kampung Melayu, RW 07 dan 11 Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian banjir mencapai 20 cm hingga 100 cm.

Anies memastikan, seluruh Unit Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan jajaran Wali kota telah siaga sejak semalam untuk menghadapi banjir kiriman.

"Pagi ini kalau anda lihat di kantor, Wali kota dan wakilnya tidak ada, karena semua sedang bekerja di lapangan untuk bersiaga," ungkapnya.

Berita Lainnya
×
tekid