sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sudah tak bisa ditolerir, Dasco minta TNI/Polri tumpas KKB Papua

Kekejaman KKB terakhir terekam kamera , di mana KKB terlihat menghabisi ketiga tukang ojek di Pegunungan Bintang.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Rabu, 14 Des 2022 12:57 WIB
Sudah tak bisa ditolerir, Dasco minta TNI/Polri tumpas KKB Papua

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta TNI dan Polri bergerak menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Menurutnya, aksi kekejaman KKB terhadap warga sipil sudah tidak bisa ditolerir. Hal itu disampaikan Dasco merespons aksi KKB yang membantai tiga tukang ojek yang mereka klaim sebagai anggota intelijen Polri di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

"Tentunya kami mengharapkan bahwa TNI-Polri segera bergerak, karena ini sudah tidak bisa ditolerir, karena sudah tidak berprikemanusiaan menurut kami," ujar Dasco di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/12).

Dalam video yang beredar pada Selasa (14/12) sejumlah anggota KKB terlihat menghabisi ketiga tukang ojek di Pegunungan Bintang. Tampak korban mengenakan jaket warna merah muda sedang ditodong senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati. Sekujur tubuh korban juga berlumuran darah.

Meski korban terus meminta ampun hingga menyembah, namun beberapa korban masih dianiaya dengan parang.

Dalam video lainnya, terekam seorang korban yang mengenakan mantel biru sudah dalam kondisi tak bernyawa. Korban tampak dicincang oleh KKB dengan menggunakan pisau. Sementara itu, sejumlah anggota KKB menenteng senjata laras panjang dan busur panah.

"Dari guru kontrak kah, entah siapa, yang selalu datang ke sini, silakan berangkat, angkat kaki ke Jakarta. Sekarang kami sudah mulai, ini sudah buktinya," katanya sembari menyerukan Papua merdeka.

Sesudahnya, mereka menginjak mayat korban dan menari-nari di atas tubuhnya. Anggota KKB bahkan berpose dengan mayat korban yang sudah berlumuran darah.

Anggota KKB kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota badan intelijen nasional yang bertugas memata-matai keberadaan KKB.

Sponsored

"Video ini kami buat untuk dan publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan," terdengar suara pria dalam video tersebut.

Sementara dalam video lainnya, KKB membentangkan bendera bintang kejora di atas jenazah korban.

"Tiga orang ini bukan tukang ojek. Tetapi tiga intel Polri. Jadi kepada Jokowi setop masukkan tukang ojek, tukang bakso atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi," ujar seorang pria dalam video itu.

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito membenarkan video yang beredar tersebut. Namun dia membantah tudingan korban merupakan anggota intelijen.

"Video yang beredar itu sangat tidak manusiawi. Mereka sangat bejat. Saya tegaskan ketiga korban itu adalah masyarakat sipil," ujar Cahyo pada Selasa (12/12).

Menurut Cahyo, apa yang dituding kelompok KKB merupakan bagian dari pembenaran atas perbuatan mereka. Dia bilang, pola seperti itu kerap dilakukan ketika membunuh.

Berita Lainnya
×
tekid