sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

KPU dan dua kubu sepakat ubah format debat

Format debat ketiga diklaim akan menjadi lebih menarik dibanding debat kedua.

Robi Ardianto
Robi Ardianto Selasa, 26 Feb 2019 21:12 WIB
KPU dan dua kubu sepakat ubah format debat

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso mengungkapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, perwakilan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf dan kubunya telah sepakat mengubah format debat agar jauh lebih menarik. 

"Kami sepakati bersama ialah substansi dan pertanyaan yang sama diberlakukan untuk paslon 01 dan 02. Debat ketiga antara Kiai Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno akan diberikan pertanyaan yang sama," kata Priyo usai rapat persiapan debat di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa, (26/2).

Menurut Priyo, format debat bakal didesain agar kedua kandidat fokus mengeksplorasi gagasan-gagasan dengan tema yang sama. "Kami bersepakat mengubah format debat yang jauh lebih menarik, bagus, profesional dan sesuai dengan keinginan seluruh pihak utamanya adalah publik," kata Priyo.

Debat ketiga akan digelar pada 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Debat yang hanya akan diikuti oleh dua cawapres itu bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. 

Terkait tamu undangan, Priyo mengatakan, pihaknya sepakat mengurangi jumlah tamu undangan. "Dengan catatan undangan pihak KPU juga harus dikurangi secara drastis. Hal itu belum mencapai kesepakatan," kata politikus Partai Berkarya itu. 

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menegaskan, pihaknya tidak akan mengurangi jumlah tamu undangan KPU. "KPU tetap akan mengundang 300 orang. KPU memiliki kepentingan untuk menghadirkan publik ke dalam ruangan itu," ujarnya.

KPU, lanjut Arief, juga telah meminta agar tamu undangan dari kedua kubu dibatasi, yakni masing-masing sebanyak 75 orang. Dengan begitu, ruangan debat tidak akan terlalu ramai. 

Perubahan lainnya dalam format debat ialah ditiadakannya pertanyaan melalui video. "TKN 01 dan BPN 02 mengusulkan terkait dengan film itu agak susah dipahami maknanya. Artinya pertanyaan akan disampaikan melalui oral tidak dengan film," katanya.

Sponsored

Nobar pendukung

Pada kesempatan yang sama, Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima berharap KPU tetap memfasilitasi nonton bareng (nobar). Menurut dia, gelaran nobar fungsinya agar di lokasi sekitar debat tidak terlalu ramai dihadiri relawan, baik dari kubu 01 maupun 02.

"Kanalisasi ini penting disediakan dan difasilitasi oleh televisi penyelenggara atau KPU. Tinggal mengenai pengaturannya diserahkan kepada masing-masing tim, agar suasana di depan gedung tidak dipenuhi oleh tim dari 01 maupun 02," katanya.

Sebelumnya, KPU memutuskan untuk meniadakan nobar. Keputusan itu diambil lantaran pada gelaran nobar debat kedua Pilpres 2019 di Parkir Timur Senayan sempat kisruh karena ledakan petasan oleh orang tak dikenal. 

Berita Lainnya
×
tekid