Kubu Jokowi-Ma'ruf enggan garap basis utama Prabowo

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin enggan menggarap basis utama pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding mengatakan penggarapan basis utama pasangan calon lawan dinilai hanya sia-sia belaka.

"(Basis utama) yang tidak bisa bergeser lagi, ngapain digarap?" katanya setelah acara Workshop dan Training of Trainer di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Sabtu (8/12). 

Dalam politik menurutnya, kalau sudah merupakan pemilih kuat tidak perlu lagi digarap. Dia menilai, hal itu sama saja seperti menggarami air di lautan. 

"Kami garap yang swing voter atau daerah-daerah yang masih mengambang di wilayah yang Pak Jokowinya masih lemah," katanya. 

Salah satu strategi yang digunakan yaitu dengan metode canvassing dan door to door campaign (pintu ke pintu) dalam menyampaikan hasil kinerja Jokowi. Sekaligus, menjawab hal yang selama ini dituduhkan dan difitnahkan kepada Jokowi seperti isu PKI, anti Islam, asing-aseng dan lain sebagainya. 

Nantinya, kata dia, para Caleg pendukung Jokowi akan bergerilya dari rumah ke rumah dan berkampanye di wilayah 'swing voters'. 

Menurutnya, dengan bantuan teknologi  informasi, mudah bagi TKN untuk mengetahui wilayah mana saja yang merupakan basis calon maupun wilayah abu-abu. 

Dia optimistis, dalam waktu kurang dari empat bulan lagi, Jokowi-Ma'ruf mampu menambah elektabilitasnya sebanyak 17% lagi untuk mencapai target elektabilitas 53%. 

Berdasarkan hasil survei terakhir, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis bahwa elektabilitas Jokowi berada di posisi 53%. 

Salah satu basis yang akan digarap oleh Ma'ruf yaitu di wilayah-wilayah basis muslim. "Terutamanya di Banten karena itu daerahnya beliau," sebutnya.