sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prabowo-Sandi siapkan langkah tekan angka buruh migran

Kubu Prabowo-Sandi juga berniat menggenjot pemulangan buruh migran bermasalah.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Senin, 11 Feb 2019 20:41 WIB
Prabowo-Sandi siapkan langkah tekan angka buruh migran

Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi berencana menekan laju buruh migran Indonesia dengan meningkatkan lapangan kerja dan membangun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan begitu, para pekerja Indonesia tidak perlu mencari kerja ke luar negeri.

"Dengan meningkatkan lapangan kerja di Indonesia pasti mereka akan lebih bekerja di Indonesia. Yang membuat mereka keluar ya karena kurangnya lapangan kerja di Indonesia," ujar juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Rahayu Saraswati di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (11/2).

Jika Prabowo-Sandi terpilih, Rahayu menjelaskan, kubunya akan memberikan pelatihan dan pendampingan UMKM bagi kaum perempuan. Pasalnya, jumlah perempuan yang menjadi buruh migran lebih banyak ketimbang kaum laki-laki.

"Mayoritas pekerja migran, mayoritas home industry dan UMKM itu perempuan. Artinya itu pun harus ditingkatkan memastikan bahwa mereka mendapat kesempatan dan juga ya salah satu hal modal dan juga pendampingan melalui OK-OCE," ungkapnya.

Sponsored

Tak hanya itu, Rahayu mengatakan, Prabowo-Sandi juga akan memulangkan para buruh migran yang bermasalah, lantaran rawan menjadi korban kejahatan perdagangan manusia. "Yang harus ditekankan adalah pendataan pekerja migran Indonesia. Harus ada pendataan prosedural dan nonprosedural berapa banyak orang yang harus kita pulangkan," paparnya.

Lebih lanjut, Rahayu mengatakan, jika Prabowo-Sandi terpilih, hal pertama yang dilakukannya adalah mengoordinasikan Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Bappenas dan Komisi VIII untuk menetapkan anggaran pemulangan para buruh migran yang bermasalah. 

"Karena ini yang bermasalah ribuan lho. Kemensos yang saat ini memegang tanggung jawab mereka. Setiap tahunnya dianggarkan 70 ribu (untuk dipulangkan) dan selalu ada lebih banyak yang belum bisa dipulangkan," pungkasnya.
 

Berita Lainnya
×
tekid