close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi work from anywhere (WFA). Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi work from anywhere (WFA). Foto Pixabay.
Peristiwa
Rabu, 23 April 2025 17:58

Evaluasi mudik, DPR: Kebijakan WFA dorong penurunan angka kecelakaan

Kebijakan WFA bagi ASN turut membantu mengurangi kepadatan lalu lintas.
swipe

Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Lasarus, mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengelola arus mudik dan arus balik Lebaran 2025. Salah satu kebijakan yang dinilai efektif adalah penerapan work from anywhere (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN), yang turut membantu mengurangi kepadatan lalu lintas.

Dalam rapat kerja bersama pemangku kepentingan transportasi nasional, Lasarus menyebut kebijakan WFA memberi dampak positif terhadap manajemen arus mudik. Ia juga menyoroti efektivitas rekayasa lalu lintas yang telah diterapkan oleh kepolisian dan instansi terkait.

“WFA saya lihat cukup membantu. Saya tanya langsung ke pihak kepolisian, dan mereka juga merasakan manfaatnya. Begitu juga dengan rekayasa lalu lintas—ini jadi perhatian para pemudik, bahkan mereka cenderung memantau kapan rekayasa dimulai. Ini bisa jadi bahan untuk dipertajam ke depannya oleh Korlantas,” ujar Lasarus dalam rapat kerja bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu (23/4).

Meski memberikan apresiasi atas kinerja pemerintah, Lasarus tetap menekankan pentingnya peningkatan aspek keselamatan. Ia menyoroti jumlah korban jiwa selama masa mudik dan balik yang masih tinggi meskipun sudah menunjukkan penurunan signifikan.

Berdasarkan laporan dari Menteri Perhubungan, tercatat 548 orang meninggal dunia akibat kecelakaan selama periode mudik Lebaran 2025, menurun sekitar 56% dibanding tahun sebelumnya. Namun, Lasarus menilai angka tersebut tetap menjadi alarm penting bagi semua pihak.

“Walaupun kita apresiasi kerja keras yang sudah dilakukan, 300 lebih korban jiwa tetap bukan angka kecil. Setiap nyawa yang hilang adalah kerugian besar. Ini harus menjadi fokus perbaikan bersama,” tegasnya.

Komisi V menilai sinergi antarinstansi, penerapan teknologi informasi, dan pendekatan berbasis data harus terus ditingkatkan agar manajemen arus mudik ke depan semakin aman dan manusiawi. Selain itu, edukasi keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat juga menjadi komponen penting dalam menekan angka kecelakaan.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan