sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakar ungkap alasan Partai Nasdem pilih Anies Baswedan sebagai capres

Pengumuman tersebut lebih cepat dari jadwal berakhirnya jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, 16 Oktober 2022. 

Marselinus Gual
Marselinus Gual Senin, 03 Okt 2022 18:36 WIB
Pakar ungkap alasan Partai Nasdem pilih Anies Baswedan sebagai capres

Partai Nasdem resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024. Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (3/10). 

Pengumuman tersebut lebih cepat dari jadwal berakhirnya masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, 16 Oktober 2022. 

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai, Partai Nasdem mengambil langkah cepat dan tepat dengan memastikan partai yang akan mendukung Anies di Pilpres 2024 sebelum masa jabatan habis pada 16 Oktober 2022. Menurut dia, Nasdem tentu memiliki banyak pertimbangan untuk mendukung Anies sebagai capres. 

"Pertama, Nasdem ingin mendapatkan efek ekor jas dengan mendukung Anies pada momentum pemilu legislatif dan eksekutif dilaksanakan secara serentak tahun 2024," kata Arifki di Jakarta, Senin (3/10).

Pertimbangan kedua, kata Arifki, posisi Anies yang selama ini identik dengan tokoh yang kontra dengan narasi yang dibangun oleh pemerintahan Presiden Jokowi akan menguntungkan Nasdem. Karena iniberpotensi menarik pemilih yang suka Anies untuk memilih Nasdem di 2024. 

"Nasdem ini pintar baca momentum. Ya, Bang Surya Paloh tahu bahwa mengusung capres di 2024 enggak hanya soal pilihan terhadap figur, tetapi seberapa baik dampak dukungan terhadap capres bagi suara partai. Apalagi, posisi Anies yang masuk tiga besar dari berbagai lembaga survei, tentu targetnya menarik pendukung Anies agar memilih Nasdem juga di 2024," ujar Arifki.

Arifki menegaskan, dengan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres sebelum jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir, Nasdem menjadi pahlawan untuk karier Anies dan memberikan kepastian kepada pendukungnya bahwa Anies memiliki tiket untuk pilpres. 

"Banyak yang menduga bahwa partai-partai akan mendekat ke Anies setelah masa jabatannya habis. Namun, Nasdem ingin mendahului rencana partai lain yang ingin menjadikan Anies sebagai "Brand Ambassador" partai di Pemilu 2024," ungkap dia. 

Sponsored

Menurut Arifki, deklarasi Partai Nasdem terhadap Anies diluar dugaan tentu akan ikut mengubah konstelasi politik nasional. Partai-partai lain tetap memaksakan koalisi yang sudah terbentuk atau mendorong figur lain yang disiapkan untuk menantang Anies. 

Sebagai figur yang memiliki diferensiasi pemilih sendiri, kata dia, Anies tentu akan menjadi ancaman bagi koalisi politik lain jika salah menetapkan capres dan cawapres penantangnya. 

"Anies akan membuat partai atau koalisi partai yang sudah terbentuk berkeringat lebih cepat. Anggapannya Anies akan sulit mendapatkan dukungan parpol. Tetapi, Nasdem sudah berbuat sebelum orang lain memikirkannya. Pilihan partai lain cuma dua. Pertama, bergabung dengan koalisi partai yang berpotensi mengalahkan Anies dan kedua bergabung dengan Nasdem untuk mendukung Anies. Deklarasi Anies lebih awal telah merusak bursa tawar-menawar tokoh dengan partai politik sebelum waktu yang seharusnya," pungkas dia.

Berita Lainnya
×
tekid