sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Anggota DPR: Kaji ulang penerapan PTM terbatas

Mulai terjadi kasus baru hingga klaster Covid-19 di beberapa sekolah setelah penerapan PTM terbatas.

Fathor Rasi
Fathor Rasi Selasa, 28 Sep 2021 14:59 WIB
Anggota DPR: Kaji ulang penerapan PTM terbatas

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah segera mengambil langkah antisipatif terkait meningkatnya kasus Covid-19 pada anak pasca diterapkannya pembelajaran tatap muka  (PTM) terbatas. Ia juga mengingatkan pemerintah agar mengkaji ulang kebijakan PTM terbatas dan dibolehkannya anak-anak memasuki mall.

"Antisipasi suasana  euforia masyarakat  karena turunnya level PPKM di sejumlah daerah. Lakukan upaya maksimal agar tidak membuka ruang bagi  munculnya gelombang ketiga. Apalagi varian baru juga sedang mengintai masuk. Jangan buat kebijakan yang membuat kita menuai panen Covid-19," kata Netty dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).

Ia menambahkan, berdasarkan data di lapangan, mulai terjadi kasus hingga klaster Covid-19 di beberapa sekolah setelah penerapan PTM terbatas. "Pemerintah harus segera lakukan langkah antisipasi agar  kasus Covid-19 pada anak  tidak  terus meningkat,” ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak seperti organisasi guru seperti Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) telah meminta pemerintah untuk menunda PTM. “Pemerintah seharusnya mempertimbangkan  masukan dari organisasi pendidik sebelum memutuskan penerapan  PTM. Jangan menutup mata dan telinga dari pertimbangan mereka yang  memahami betul kondisi lapangan," ujarnya.

Apalagi, jelasnya, berdasarkan data 23 September 2021, vaksinasi anak usia 12-17 tahun dari target 26 juta, baru 12,79% dosis 1 dan 8,84% dosis 2. "Realisasi vaksinasi bagi anak 12 hingga 17 tahun masih rendah. Artinya, masih banyak anak yang datang ke sekolah dalam kondisi belum divaksin,” bebernya.

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera ini, masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar kesiapan belajar. "Masih banyak sekolah yang belum memenuhi aspek kesiapan PTM, seperti, ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan, ketersediaan fasilitas kesehatan, dan pemetaan warga sekolah. Baru  59% sekolah  yang mengisi Daftar Periksa Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka,” katanya.

Hingga saat ini, kata Netty,  dengan jumlah terinfeksi mencapai 4.209.403  dan meninggal 141.585 orang, WHO masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang harus waspada pandemi. 

“Saat ini  mobilitas masyarakat makin tinggi,  transportasi publik makin padat,  mall dan pusat perbelanjaan juga makin ramai. Bahkan anak-anak di bawah 12 tahun pun sekarang sudah dibolehkan  memasuki mall dan pusat perbelanjaan. Kondisi seperti ini rawan memicu penularan," pungkasnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid