Hasto pimpin upacara HUT RI di kantor PDIP

Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bertugas sebagai inspektur upacara dalam rangka HUT RI ke-73. Sementara itu Ketua Fraksi PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono, sebagai Komandan Upacara yang berlangsung di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Pada pidatonya, Hasto mengatakan, Indonesia lahir dari bangsa pejuang, pelopor dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa merdeka.

"Untuk itu peringatan Indonesia yang ke 73, kita rayakan penuh khidmat. Penuh dengan semangat nasionalisme yang berdebar-debar," katannya. 

Momentum ini juga mengingatkan apa yang telah disampaikan Bung Karno, selaku proklamator serta bapak bangsa Indonesia yang berpesan untuk berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan sendiri. 

"Hanya bangsa yang berani meletakan nasib dan di tangan sendiri, berdiri di atas kaki sendiri. Inilah semangat bangsa pejuang. Bangsa yang seharusnya tidak menyerah dengan bangsa lain," pesan Hasto saat upacara. 

Sejak awal kemerdekaan, telah lahir mengenai gagasan besar, tentang masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. 

Indonesia juga mewarisi kontemplasi pemikiran dari Bung Karno tentang Indonesia Raya. 

"Tentang Indonesia merdeka, trisakti, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan nasional. Juga tentang bagaimana Indonesia membangun sebuah tatanan dunia baru berdasarkan Pancasila," katanya. 

Semua pemikiran tersebut merupakan dedikasi dari Presiden RI pertama Soekarno untuk bangsa dan negara. 

Hasilnya bisa dilihat ketika Indonesia menjadi bangsa pelopor, bangsa pemimpin di antara bangsa Asia Afrika.

Pada periode tersebut, Indonesia begitu aktif mewarnai dinamika politik dunia. Berdasarkan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Itulah kepeloporan Indonesia dan itulah sumbangsih Indonesia kepada dunia.

Ratusan pengurus PDI Perjuangan dari berbagai wilayah se-Jabodetabek menghadiri upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke 73 di Kantor DPP Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Selain itu, berdasarkan pantauan alinea.id terdapat pula tujuh pohon pinang yang telah berdiri di sekitar lapangan upacara.