sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kala Puan Maharani mulai serius 'mengggarap anak muda' melalui petani milenial

Gagasan petani milenial menjadi salah satu cara Puan Maharani membidik segmen dari kalangan milenial.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 14 Jan 2022 07:43 WIB
 Kala Puan Maharani mulai serius 'mengggarap anak muda' melalui petani milenial

Meski PDI Perjuangan belum menentukan sikap politik terkait calon presiden di Pemilu 2024, namun Puan Maharani, putri mahkota dinilai sudah gencar mengepakan sayap politik ke berbagai segmen pemilih. Gagasan petani milenial menjadi salah satu cara Puan Maharani membidik segmen dari kalangan milenial.

Sebelum petani milenial, Puan menyalurkan bantuan beras ke sejumlah daerah melalui kader-kader PDI Perjuangan. Tercatat, terdapat gambar Puan dalam kantong beras yang disalurkan kepada masyarakat. Jauh sebelumnya, pemasangan baliho Puan tersebar dihampir seantero negeri.

"Iya. sangat terlihat Puan mulai kepakkan sayap politiknya ke berbagai segmen pemilih. Saat ini ke petani milenial," kata pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno saat dihubungi Alinea.id, Kamis (14/1) malam.

Adi mengatakan, melalui petani milenial, Puan merancang strategi untuk mendapatkan simpati dari kalangan milenial. Apalagi, jumlah pemilih melinial sangat signifikan pada 2024.

"Jelas itu satu positioning untuk mendapatkan simpati kalangan pemilih muda yang jumlahnya sangat signifikan di 2024," ujar Adi.

Berdasarkan survei Litbang Kompas yang dirilis pada Oktober 2021, generasi milenial dan generasi Z lebih banyak ketimbang generasi lainnya, dan berhak mengikuti pemilu pada 2024.

Sementara, menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2021, jumlah usia muda produktif (15-64 tahun) pada 2020 mencapai 191,08 juta jiwa atau sekitar 70,72% dari jumlah total penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Jumlah ini lebih tinggi dari angka pemilu 2019, di mana setengah dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terdiri dari pemilih muda (usia 17-40 tahun).

Pada 2019, berdasarkan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU), usia pemilih 21-30 sebanyak 42.843.792 orang, dan usia 31-40 tahun 43.407.156 orang. Jika jumlah ini ditambah pemilih usia 17-20 tahun, maka persentase pemilih muda yang terdiri dari generasi milenial (lahir tahun 1981-1999) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012) mencapai 50%.

Sponsored

Kendati mulai merambah ke pemilih milenial, namun Adi menyebut, hal itu bukan berarti PDIP secara diam-diam telah menentukan Puan sebagai calon presidennya di Pilpres 2024. Adi berpendapat, petani milenial hanya menunjukkan jika Ketua DPR itu mulai serius dengan kerja-kerja menjelang Pilpres 2024.

"Intinya Puan mulai kerja-kerja politik serius. Semua segmen digarap. Yang penting Puan kerja politik maksimal," bebernya.

Sementara pengamat politik Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, komitmen Puan soal petani milenial merupakan gebrakan yang bisa menjawab isu-isu kesejahteraan anak muda Indonesia. Menurut Ujang, jumlah petani di Indonesia saat ini berjumlah kurang lebih 33 juta jiwa, di mana 29% berusia di bawah 40 tahun.

Bukan hanya itu, angka pengangguran anak muda di Indonesia terbilang tinggi apalagi di tengah gelombang Covid-19. Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) kelompok pekerja anak muda terbilang banyak.

"Artinya beliau melihat ada kesempatan bagi anak muda untuk melihat peluang lain. Beliau mendorong agar anak muda harus siap menjadi petani yang sukses. Karena jika anak mudanya hebat maka bangsa ini akan jadi bangsa yang hebat juga," kata Ujang dalam keterangannya, Kamis (13/1).

Menurut Ujang, dalam konteks kepemimpinan nasional, Puan Maharani memiliki keunggulan lebih di banding nama-nama lain. Dia menyebut, puan memiliki karakter dan ketokohan yang kuat lantaran lahir dan dibesarkan dalam keluarga tokoh pendiri bangsa.

"Dari sisi politisi perempuan yang sedang manggung, Ibu Puan adalah yang ideal. Dan juga sangat determinan. Sekarang tinggal keunggulan-keunggulan ini diperjuangkan agar bisa diterima masyarakat," pungkas Ujang.

Berita Lainnya
×
tekid