Menunggu akhir 'drama' pemilihan wakil gubernur DKI
Dua partai pengusung percaya, calon yang mereka dukung akan mendapatkan dukungan terbanyak dari anggota DPRD DKI Jakarta.
Sementara pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan wacana calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta bak drama sinetron.
"Udah kayak sinetron. Awalnya berkoalisi, kemudian Gerindra berkomitmen menyerahkan jatah wagub ke PKS, dan PKS sudah memberikan nama, ternyata malah enggak bisa di paripurna," kata Hendri saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (21/1).
Wacana penerapan wagub DKI terlalu berbelit. Seharusnya penentuan siapa yang menjadi wagub itu persoalan yang sangat mudah untuk diputuskan.
"Sekarang masuk lagi Gerindra. PKS juga mengusulkan satu nama yang bukan pernah diusulkan. Enggak selesai-selesai padahal mudah. Harusnya ada political will dari DPRD DKI dan juga dari gubernur," lanjutnya.
Dia menilai, Gubernur Anies Baswedan juga seperti sangat menikmati tanpa kehadiran cawagub. Buktinya Anies terlihat nyaman memainkan perannya sebagai gubernur.
"Ada misteri apa di balik ini. Ada hal apa yang belum dipenuhi sehingga wagub yang mestinya jatah PKS tidak bisa dipilih, tidak bisa dilantik bahkan berpotensi direbut kembali oleh Gerindra," lanjutnya. (Ant)