PKB-Gerindra siapkan langkah pemenangan di daerah
PKB dan Partai Gerindra secara resmi membangun resmi seiring ditandatanganinya piagam koalisi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra kian intens menggelar berbagai langkah-langkah pemenangan pascadeklarasi koalisi menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kedua partai bahkan menggelar berbagai kegiatan secara bersama-sama hingga jajaran pengurus dan kader di daerah.
"Koalisi yang sudah kita sepakati tentu harus kita tindaklanjuti dengan langkah-langkah pemenangan. Kita lakukan terus sosialisasi ke berbagai daerah, ke basis-basis pendukung kedua partai," ujar Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, di Jakarta, Selasa (30/8).
"Alhamdulillah, respons dan antusias kader di daerah luar biasa dalam memberikan dukungan terhadap koalisi yang kita bangun," imbuh dia.
Cak Imin, sapaannya, mengklaim, kegiatan pemenangan yang dilakukan PKB bersama Partai Gerindra merupakan implementasi kesepakatan koalisi yang sebelumnya ditandatangani. "Untuk memenangkan pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) yang disepakati."
Wakil Ketua DPR ini sesumbar, koalisi PKB dan Partai Gerindra mendapat sambutan hangat. Bahkan, jajaran pengurus kedua partai di berbagai tingkatan, beberapa waktu ke depan, akan melakukan upaya-upaya pemenangan bersama.
"Kader di daerah sangat bersemangat untuk menyambut koalisi yang dibangun PKB dengan Gerindra ini. Beberapa kegiatan yang digelar oleh pengurus PKB di daerah juga melibatkan teman-teman Gerindra," katanya.
Tidak hanya itu, Cak Imin nantinya juga bakal melakukan sejumlah kegiatan bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
PKB dan Partai Gerindra diketahui menandatangani kerja sama politik di Sentul, Jawa Barat, pada Sabtu (13/8) lalu. Ada lima poin yang disepakati, yakni koalisi dibentuk dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Kedua, kerja sama Partai Gerindra dan PKB berdasarkan visi bersama agar terjadi percepatan pembangunan. Lalu, kongsi dilatarbelakangi keinginan menyatukan dua kekuatan besar, nasionalis dan religius, untuk menghindari polarisasi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Keempat, capres dan cawapres yang diusung bakal ditentukan secara bersama-sama oleh ketua umum masing-masing. Terakhir, kesepakatan kerja sama ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama untuk memenangkan kandidat yang disepakati.