sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Gubernur Anies undang investor biayai sejumlah proyek infrastruktur

Anies menjelaskan, ada sejumlah program yang bisa dielaborasi calon investor di Jakarta dari empat isu utama.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Jumat, 12 Nov 2021 06:19 WIB
Gubernur Anies undang investor biayai sejumlah proyek infrastruktur

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak investor global untuk menanamkan investasinya di berbagai sektor lini bisnis di ibu kota. Ada beragam proyek yang terbuka dimasuki.

"Kami mendorong Anda semua partisipan dari beragam pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, mendalami dan berinvestasi dengan kami," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika membuka Jakarta Investment Forum (JIF) 2021 di Jakarta, Kamis (11/11).

Anies menjelaskan, ada sejumlah program yang bisa dielaborasi calon investor di Jakarta dari empat isu utama yakni keberlanjutan, mobilitas, kesehatan, dan pariwisata. Untuk skema pembiayaan, dapat dilakukan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau secara bisnis antarbadan usaha, di antaranya melalui badan usaha milik daerah (BUMD) DKI.

Adapun proyek itu, yakni pembangunan area ritel di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia dengan nilai mencapai Rp50 miliar. MRT fase IV rute Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Rp28 triliun. Pembangunan kawasan ritel di Stasiun MRT Fatmawati senilai Rp29 miliar.

Selanjutnya, proyek LRT Kepala Gading-Jakarta International Stadium (JIS) dengan nilai proyek Rp6,6 triliun, pembangunan kawasan berorientasi transit (TOD) di Pegangsaan Dua senilai US$103 juta hingga US$106 juta atau setara Rp1,53 triliun (kurs Rp14.500).

Selain itu, proyek Intermediate Treatment Facility (ITF) Bantargebang senilai Rp3,8 triliun hingga Rp4,2 triliun dan proyek pengolahan sampah menghasilkan bahan bakar (Refuse Derived Fuel/RDF) di Bantargebang senilai Rp1,5 triliun.

"Apabila dijumlahkan menggunakan perkiraan nilai tertinggi maka estimasi tujuh nilai proyek itu diperkirakan mencapai Rp41,9 triliun. Kami berupaya mengakselerasi dan relaksasi regulasi serta memberikan kesempatan untuk bergerak cepat. Kami berkomitmen dalam menyediakan kesempatan sama yang inklusif kepada investor," ucapnya.

Menurutnya, pandemi membawa begitu banyak tantangan di seluruh sektor, termasuk sektor ekonomi. Dampaknya tidak hanya terjadi di Jakarta namun juga di seluruh dunia. Apalagi mayoritas sistem kesehatan dunia tidak siap ketika virus Covid-19 pertama kali muncul di awal 2020. Dampaknya terlihat pada ekonomi global khususnya, juga pada kemampuan fiskal.

Sponsored

Namun, pandemi juga membawa berbagai kesempatan. Kesempatan yang mendorong Pemprov DKI untuk terus berinovasi mengembangkan kota. Sebagai tempat masyarakat tinggal dan mempercepat rencana pengembangan kota. 

Oleh karena itulah, Pemprov DKI Jakarta menginisiasi Jakarta Investment Forum 2021 untuk mempromosikan kota ini sebagai kota investasi terkemuka. Jakarta sebagai megapolitan terbesar di belahan selatan dunia. 

“Kami membuka mekanisme kerja sama publik-privat atau mekanisme B to B dengan pemerintah daerah atau perusahaan kami, yang mana kami punya banyak. Dan betul-betul berharap hal tersebut akan menguntungkan kita semua,” ucap Anies.

Melalui Jakarta Investmen Center, DKI Jakarta akan menyediakan one stop service, agar pengalaman investor dalam berinvestasi di Jakarta bebas dari kerumitan. Dengan mengupayakan percepatan dan relaksasi regulasi untuk memberi kesempatan kepada investor bergerak lebih leluasa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal II-2021, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta meningkat 10,9%  (yoy)). Total investasi pada kuartal III-2021 meningkat sebesar 7,2% yoy. Realisasi vaksinasi di Jakarta per 9 November 2021 mencapai hampir 11 juta untuk dosis pertama, dan lebih dari delapan juta vaksinasi kedua.

Kemudian, data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi dalam negeri dan asing pada Januari-September 2021 mencapai Rp72,5 triliun atau 11%. 

Angka ini menunjukkan pemulihan ekonomis lokal dan menjadi indikator ekonomi yang menunjukkan bahwa Jakarta, pada faktanya, sudah siap untuk bisnis dan lebih banyak investasi dan kesempatan terbuka secara luas.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid