sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Indonesia tarik utang Rp23 triliun dari ADB untuk tangani Covid-19

Pinjaman ini mendukung upaya pemerintah Indonesia menanggulangi dampak pandemi Covid-19 di sektor kesehatan dan perekonomian.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 23 Apr 2020 21:15 WIB
Indonesia tarik utang Rp23 triliun dari ADB untuk tangani Covid-19

Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai US$1,5 miliar atau setara Rp23 triliun untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia menanggulangi dampak pandemi Covid-19 di sektor kesehatan dan perekonomian.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dana dari lembaga pembiayaan multinasional tersebut akan sangat berguna untuk mendukung program-program pemerintah dalam memitigasi dampak dari coronavirus.

“Dukungan cepat ADB akan membantu pemerintah melaksanakan langkah-langkah menyeluruh untuk memitigasi dampak buruk Covid-19,” kata Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resmi, Kamis (23/4).

Sementara itu, Presiden ADB Masatsugu Asakawa memuji respons pemerintah dalam upaya menanggulangi dampak Covid-19 di Indonesia, termasuk berbagai stimulus yang digelontorkan pemerintah.

"Covid-19 menyebabkan dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi yang sangat berat di Indonesia. Saya memuji respons pemerintah atas pandemi ini, termasuk kebijakan ekonomi dan fiskal yang kuat dan terkoordinasi dengan baik,” ujar Masatsugu.

Dia menjelaskan anggaran ADB akan membantu pemerintah mengatasi tantangan Covid-19 dengan fokus utama kepada kelompok miskin dan rentan termasuk perempuan.

"Pembiayaan yang disalurkan dengan cepat ini adalah bagian dari dukungan ADB yang lebih besar untuk membantu Indonesia merespons Covid-19, yang dikoordinasikan dengan mitra pembangunan yang lain," ucapnya.

ADB melalui Program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES) akan mendukung paket stimulus pemerintah yang ditujukan untuk memperluas program bantuan sosial, meningkatkan sumber daya pencegahan dan pengendalian Covid-19, serta melindungi sektor produktif dan para pekerja dari kemerosotan perekonomian. 

Sponsored

Pendanaan ini berasal dari opsi respons pandemi Covid-19 oleh ADB, yaitu fasilitas dukungan counter cyclical, yang merupakan bagian dari paket $20 miliar yang telah disetujui ADB pada tanggal 13 April untuk membantu negara-negara berkembang.

Selain Program CARES, dukungan ADB kepada Indonesia juga mencakup pendanaan berupa hibah dan pinjaman untuk pengadaan peralatan medis.

Selepas krisis pandemi, ADB juga akan mendukung upaya pemerintah untuk menyiapkan pemulihan usai Covid-19 di berbagai bidang seperti reformasi ekonomi, inklusi keuangan, dan peningkatan infrastruktur ekonomi dan sosial. 

ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan dalam upayanya memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.

Berita Lainnya
×
tekid