Penumpang angkutan udara domestik pada November naik 33,43% dibanding Oktober

Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada November 2020 mencapai 3 juta orang, atau naik 33,43% dibanding Oktober 2020. Sedangkan, jumlah penumpang internasional naik 15,80% menjadi 447.000 orang. 

"Penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada November 2020 sebanyak 3 juta orang atau naik 33,43% dibanding Oktober 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, Senin (4/1).

Pada November, peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua bandara utama yang diamati, yaitu Bandara Ngurah Rai-Denpasar 70,55%, Soekarno Hatta-Banten 37,81%, Kualanamu-Medan 36,84%, Juanda-Surabaya 30,13%, dan Hasanuddin-Makassar 23,58%.

Jumlah penumpang domestik terbesar melalui Soekarno Hatta-Banten, yaitu mencapai 828.100 orang atau 27,92% dari total penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 238.000 orang atau 8,02%.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-November 2020 tercatat sebanyak 28,7 juta orang atau turun 58,78% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 69,7 juta orang. 

Jumlah penumpang terbesar tercatat di Soekarno Hatta-Banten mencapai 7,7 juta orang atau 26,76% dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti Juanda-Surabaya 2,5 juta orang atau 8,71%.

Sedangkan, dari sisi angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada November 2020, tercatat 1,2 juta orang atau naik 9,34% dibanding Oktober 2020. Jumlah barang yang diangkut naik 0,22% menjadi 27,4 juta ton. 

Selama Januari-November 2020 jumlah penumpang mencapai 12,9 juta orang atau turun 40,39% dibanding dengan periode yang sama tahun 2019 sedangkan jumlah barang yang diangkut naik 1,36% atau mencapai 275,4 juta ton.

Adapun, jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada November 2020 sebanyak 13,7 juta orang atau naik 14,95% dibanding Oktober 2020. Jumlah barang yang diangkut kereta api juga mengalami peningkatan 19,45% menjadi 4,6 juta ton. 

Selama Januari-November 2020, jumlah penumpang mencapai 172,6 juta orang atau turun 55,80% 
dibanding periode yang sama 2019. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api, terjadi penurunan 4,80% menjadi 44,3 juta ton.