sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Soal PPN sembako, Ikappi: Ada yang mengambil keuntungan dari kegaduhan

Empat bahan pokok langsung mengalami kenaikan, yaitu daging sapi, ayam, telur, dan minyak goreng.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 11 Jun 2021 18:07 WIB
Soal PPN sembako, Ikappi: Ada yang mengambil keuntungan dari kegaduhan

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menduga, adanya kemungkinan sejumlah pihak yang mengambil keuntungan, dari kegaduhan yang timbul akibat dari rencana pemerintah memungut PPN untuk sembako.

Pasalnya, setelah ramai-ramai akibat beredarnya draf perubahan UU Nomor 6/1993 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) tersebut, empat bahan pokok langsung mengalami kenaikan, yaitu daging sapi, ayam, telur, dan minyak goreng.

"Otomatis. Pasti ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari kegaduhan. Ini Satgas pangan yang bisa atur. Kami enggak punya daya, kalau ada mafia yang main. Kami enggak bisa apa-apa karena kami hanya berjualan," katanya dalam Alinea Forum online, Jumat (11/6)

Dia menjelaskan, harga daging sapi per hari ini, telah mencapai Rp135.000/Kg. Padahal, sebelumnya, harga tertinggi untuk daging sapi berkisar antara Rp114.000 hingga Rp125.000. Begitu pula dengan harga telur ayam yang melonjak dari Rp22.000/Kg ke Rp25.000/Kg.

Menurutnya, kenaikan harga tersebut bukan berasal dari tingkat pedagang, namun muncul dari distributor atau pengusaha besar yang kemudian memunculkan efek berantai peningkatan harga di tingkat pedagang.

Apalagi, sambungnya, pemain komoditas pangan nasional pelakunya hanya itu-itu saja. Misalnya, untuk daging sapi mulai dari penyediaan pakan dan proses penggemukan, hingga rumah potong hewan (RPH) pelakunya sama.

"Komoditas pangan kita pemainnya itu-itu saja. Saya harus terbuka di ini. Jadi, Ini pasti efek dominonya akan jatuh ke bawah (ke pedagang)," ujarnya.

Peningkatan harga, lanjutnya, berdampak kepada penjualan pedagang pasar yang mengalami penurunan, karena konsumen juga turut menurunkan konsumsinya, dari yang tadinya belanja telur atau daging sapi satu kilogram, hanya menjadi setengah kilogram saja.

Sponsored

"Ini masalah buat pedagang. Sudah sulit menjual barang (akibat pandemi), sekarang makin sulit lagi. Kami hampir bisa memastikan (kebijakan) ini banyak ruginya," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid