sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tarif listrik mahal, PLN dorong akselerasi PLTS di luar Pulau Jawa

PLN sedang berupaya meminta pemerintah daerah setempat untuk mempercepat akselerasi, agar PLTS terpasang dengan baik.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Minggu, 28 Jul 2019 16:24 WIB
Tarif listrik mahal, PLN dorong akselerasi PLTS di luar Pulau Jawa

Dalam mendukung target pemerintah agar bisa memasang satu juta atap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) lima tahun mendatang, PLN mengusulkan pemasangan PLTS dilakukan di luar Pulau Jawa.

Alasannya, kata Plt Direktur Utama PLN Djoko Abumanan, tarif listrik di luar Pulau Jawa terbilang mahal.

"Di luar Jawa itu, semakin tidak pakai listrik semakin hemat," ujar Abumanan di IRTI Monas, Jakarta Pusat, Minggu (28/7).

Saat ini, kata Abumanan, sudah ada upaya untuk menggerakan masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Pulau Madura, dalam menggunakan PLTS.

"Di NTT sekarang 12 pulau kami pasang pakai PLTS. Di Madura ada 9 pulau kami pasang pakai model listrik," ujarnya.

Di samping itu, menurut dia, PLN sedang berupaya meminta pemerintah daerah setempat untuk mempercepat akselerasi, agar PLTS terpasang dengan baik.

Sebelumnya, Jonan menantang pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam mewujudkan partisipasi warga dalam menggunakan PLTS. Ia menilai, pemda memiliki wewenang untuk mewujudkan hal ini.

"Kalau saya jadi gubernur, saya akan bikinkan peraturan," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara kampanye “Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap” di kompleks Monas, Jakarta Pusat, Minggu (28/7).

Sponsored

Aturan yang dimaksud bisa direalisasikan dalam bentuk peraturan gubernur atau peraturan daerah, di masing-masing daerah.

Misalnya, lanjut Jonan, setiap warga yang mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB) dengan luas bangunan tertentu, diwajibkan memasang panel surya di atap bangunannya.

"Pengajuan IMB bangunan di atas 250 meter persegi wajib pasang PLTS atap. Kalau gedung sudah jadi gimana. Kalau saya, dalam 5 tahun harus bikin itu yang di atas 500 meter persegi," ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid