sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Imran Khan klaim kemenangan pemilu Pakistan

Rival PTI menolak hasil penghitungan suara sementara. Mereka menuduh terjadi kecurangan dan manipulasi suara dalam pemilih Pakistan.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Jumat, 27 Jul 2018 11:37 WIB
Imran Khan klaim kemenangan pemilu Pakistan

Mantan bintang kriket Imran Khan (65) mengklaim kemenangan dalam pemilu Pakistan, yang dituding sarat dengan kecurangan.

Dalam sebuah pidatonya yang disiarkan televisi, Khan mengatakan, "Kami berhasil dan kami diberikan mandat."

Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) pimpinan Khan sebelumnya dikabarkan berhasil mengamankan lebih dari 113 dari 272 kursi di Majelis Nasional yang diperebutkan. Namun, laporan terbaru menyebutkan PTI masih belum mayoritas keseluruhan sehingga harus mencari mitra koalisi untuk membentuk pemerintahan.

Dikutip dari BBC, Jumat (27/7), dibutuhkan 137 kursi untuk mencapai mayoritas.

Kampanye pemilu Pakistan dinodai kekerasan. Pada hari pemungutan suara, sebuah bom menewaskan 31 orang di sebuah tempat pemungutan suara di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan.

Hasil resmi penghitungan suara belum diumumkan. Meski demikian, PTI dilaporkan memimpin perolehan suara sementara.

Khan yang merupakan kapten tim kriket Pakistan saat memenangkan kejuaraan dunia pada 1992 dihadapkan pada tuduhan bahwa kemenangannya berkat sokongan militer, pihak yang mendominasi kekuasaan di negara itu.

Partai-partai rival PTI menolak hasil penghitungan suara sementara. Mereka menuduh terjadi kecurangan dan manipulasi suara.

Sponsored

Pemilu Pakistan, sejatinya dilihat sebagai pertarungan tiga partai, yakni PTI, Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) yang kini dipimpin oleh Shehbaz Sharif (66), dan partai Rakyat Pakistan (PPP) yang digawangi oleh Bilawal Bhutto Zardari (29), putra mendiang eks PM Benazir Bhutto.

"Saya rasa ini adalah pemilu yang paling jelas dan adil yang pernah dimiliki Pakistan," tegas Khan dalam pidato kemenangannya.

Khan mengimbau para rivalnya untuk bergandengan tangan dengannya demi mengembangkan Pakistan. 

Terkait dengan kebijakan luar negerinya, Khan berjanji akan menjalin komunikasi dengan India untuk mencari resolusi atas sengketa wilayah Kashmir, titik didih antara dua kekuatan nuklir tersebut.

Selain itu, Khan juga menyerukan hubungan saling menguntungkan dengan Amerika Serikat (AS). Relasi kedua negara ringkih karena dibayangi berbagai isu, salah satunya tudingan AS bahwa Islamabad mendukung Taliban.

Khan, dalam pidatonya menyebutkan bahwa dia tidak akan tinggal di kediaman resmi perdana menteri. "Apapun yang dilakukan elite penguasa di Pakistan sejauh ini dengan uang pajak, saya janjikan pada Anda saya mengubah itu semua."

Sikap Khan tentang militansi Islam perlu diamati lebih lanjut jika dia menjadi perdana menteri. Khan pernah mengkritik kekerasan yang dilancarkan Taliban, namun tahun lalu pemerintahan partainya di provinsi Khyber Pakhtunkhwa memberikan US$3 juta kepada madrasah Haqqania, yang dipimpin oleh seorang pria yang dikenal sebagai "bapak Taliban".

Berita Lainnya
×
tekid