sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertama di Asia, Singapura setujui vaksin Covid-19 milik Pfizer

Vaksin akan diberikan secara gratis dan memprioritaskan petugas kesehatan serta kaum manula.

Valerie Dante
Valerie Dante Selasa, 15 Des 2020 16:41 WIB
Pertama di Asia, Singapura setujui vaksin Covid-19 milik Pfizer

Singapura menjadi negara Asia pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 milik Pfizer dan BioNTech. Vaksinasi diperkirakan dimulai pada akhir 2020.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan, dirinya akan menjadi salah satu penerima vaksin awal di negara berpenduduk 5,7 juta orang itu. Angka kematian akibat Covid-19 di Singapura tergolong rendah secara global.

Pemerintah berharap mendapatkan vaksin yang cukup untuk semua orang pada kuartal ketiga 2021.

"Rekan-rekan saya dan saya sendiri akan divaksinasi lebih awal. Ini untuk menunjukkan kepada Anda, terutama manula seperti saya, bahwa kami percaya vaksin itu aman," kata PM Lee dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional, Senin (14/12) waktu setempat.

Dia menambahkan, vaksin tersebut akan diberikan secara gratis dan memprioritaskan petugas kesehatan serta kaum manula.

Singapura juga telah menandatangani perjanjian pembelian dan membayar uang muka lebih awal untuk kandidat vaksin Covid-19 yang menjanjikan, termasuk yang dikembangkan Moderna dan Sinovac.

Pejabat tinggi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura, Kenneth Mak, mengatakan, pemerintah telah mengamankan vaksin yang cukup untuk semua penduduk. Mak menolak menjelaskan secara spesifik kesepakatan yang dicapai dengan produsen vaksin.

Amerika Serikat, Kanada, dan sejumlah negara lain telah menyetujui vaksin Pfizer dan BioNTech. Selain itu, program inokulasi massal juga sedang dilakukan di Inggris.

Sponsored

Lee menuturkan, Singapura akan mencabut beberapa pembatasan sosial mulai 28 Desember, termasuk mengizinkan kelompok yang terdiri dari delapan orang untuk berkumpul di tempat umum, naik dari batas lima orang, serta meningkatkan batas kapasitas untuk pertemuan skala besar.

Singapura menghabiskan miliaran dolar untuk melindungi ekonominya dari dampak negatif akibat pandemi.

Negara tersebut hanya melaporkan segelintir kasus lokal Covid-19 selama dua bulan terakhir.

Hanya 29 orang meninggal akibat Covid-19 di Singapura. Lebih dari 58.000 kasus infeksi di negara kota itu terdeteksi di asrama pekerja migran. (The Japan Times)

Berita Lainnya
×
tekid