sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Devisa keluar untuk kecantikan capai 15 triliun rupiah

Untuk menekan larinya devisa Indonesia ke luar negeri , maka perlu meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga medis anti-aging

Hermansah
Hermansah Minggu, 01 Apr 2018 12:49 WIB
Devisa keluar untuk kecantikan capai 15 triliun rupiah

Devisa Indonesia yang "lari" ke luar negeri untuk biaya berobat kecantikan atau anti-aging estetika cukup besar hingga mencapai sekitar Rp15 triliun per tahun.

"Menurut pusat data dunia, jumlah uang yang beredar dalam industri anti-aging estetika memang cukup besar mencapai hingga satu triliun dollar AS," ujar Presiden Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetika dan Regeneratif Indonesia (Perdaweri) A Razak Thaha,seperti dilansir Antara di Medan, Sabtu (31/1).

Untuk menekan larinya devisa Indonesia ke luar negeri dan bahkan bisa mendapatkan peluang bisnis itu, maka perlu meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga medis di bidang anti-aging.

Salah satunya melalui event Sumatera Congress of Anti Aging and Aesthetic Medicine (SCAM) 2018 yang digelar di Medan. Salah satu upaya Perdaweri meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga medis di bidang anti-aging.

Semakin baik kualitas pelayanan anti-aging di Indonesia. Diharapkan semakin sedikit pula masyarakat yang menghabiskan uang di luar negeri untuk mendapatkan layanan anti-aging.

Gubernur Sumut HT Erry Nuradi mengaku, setidaknya 1.000 warga Sumut ke luar negeri untuk berobat kecantikan. Untuk itu, Perdaweri Sumut diharapkan mampu menangkap dan mengembangkan peluang bisnis yang besar dari tren industri anti-aging estetika yang meningkat itu.

Kepedulian masyarakat terhadap perawatan diri dan upaya-upaya untuk mencegah penuaan dini terus meningkat. Jika pelayanan anti-aging estetika di Sumut ditingkatkan kualitasnya, maka masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk memperoleh layanan tersebut.

Terkait dengan itu, pameran Indonesia Cosmetics Ingredients (ICI) 2018 tahun ini, mengangkat tema “Perawatan bagi Kaum Millennial”.  Selama pameran berlangsung, rangkaian bahan dasar dengan fungsionalitas luar biasa akan dipamerkan dengan fokus utama pada berbagai kebutuhan khusus. Terutama mereka yang masuk ke dalam kelompok usia 18 – 34 tahun,  yang selama ini kerap terpapar berbagai hal yang berbahaya bagi kulit.

Sponsored

Pameran dagang untuk bahan dasar produk personal care terdepan ini akan dilaksanakan pada tanggal 3-5 April 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Gaya hidup modern serta polusi lingkungan, membuat kulit senantiasa menghadapi berbagai ancaman. Situasi ini bahkan cenderung lebih berbahaya bagi para millennial dengan rentang usia 18 – 34 tahun, yang sering menjalani gaya hidup dan aktivitas di dalam dan luar ruangan secara bergantian.

Paparan blue light (cahaya biru) dari layar digital secara terus menerus serta aspek lain dari kegiatan rutin mereka, membuat kaum millennial ini membutuhkan bahan dasar produk-produk personal care yang dapat memberikan perlindungan kulit yang lebih optimal.

“Melalui pameran ini, Clariant akan menampilkan rangkaian bahan dasar aktif yang kami tawarkan kepada pelanggan di kawasan ini sekaligus memanfaatkan event ini guna memperluas jangkauan kami di Indonesia sebagai salah satu pasar yang sangat penting bagi kami,” jelas Head of Sales and Applications, Personal Care & Home Care untuk wilayah Asia Tenggara dan Pasifik dari Unit Usaha Industrial & Consumer Specialties, Vipul Bhatt dalam keterangan tertulisnya.

 

Berita Lainnya
×
tekid