sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Orang-orang yang khusyuk berdoa di makam Mbah Priuk

Pada 2017, Ahok meresmikan makam Mbah Priuk sebagai cagar budaya.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 28 Des 2018 18:35 WIB
Orang-orang yang khusyuk berdoa di makam Mbah Priuk

Karamah penangkal tsunami

Sepanjang sore, bus-bus rombongan peziarah silih-berganti datang dan pergi di kompleks makam Mbah Priuk. Bus-bus itu datang dari luar kota.

Abdurrosyid merupakan peziarah lainnya yang datang ke makam Mbah Priuk sore itu. Dia mengatakan, makam Mbah Priuk merupakan makam ketiga yang dikunjunginya, dalam waktu sehari.

Sebelum ke sini, Abdurrosyid berziarah ke makam Luar Batang dan makam Kampung Bandan. Kedua makam tersebut masih di kawasan Jakarta Utara.

Makam Luar Batang merupakan makam Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus atau lebih dikenal dengan Habib Husein. Sedangkan di makam Kampung Bandan, ada makam Habib Mohammad bin Umar Alqudsi, Habib Ali bin Abdurrahman Ba’alawi, dan Habib Abdurrahman bin Alwi Asy-Syathri. Setelah dari makam Mbah Priuk, Abdurrosyid berencana ke makam lainnya.

“Terakhir ziarahnya ke makam Pangeran Jayakarta di Jatinegara, sambil buka puasa,” kata Abdurrosyid.

Lelaki yang tinggal di Bekasi ini setidaknya meluangkan waktu tiga hari dalam seminggu untuk berziarah dari makam ke makam lainnya di Jakarta.

“Tiap Minggu pagi, itu saya wajib ke makam Habib Ali Kwitang,” katanya.

Sponsored

Dari perjalanannya berziarah, Abdurrosyid percaya, selama ini orang-orang suci yang dimakamkan di sepanjang pantai utara Jakarta, menjaga Jakarta dari bencana yang berasal dari laut.

“Tanpa ada karamah dari Mbah Priuk ini, laut Ancol bisa tsunami,” ujarnya.

Kata Abdurrosyid, ada karamah mulai dari Kampung Bandan, Luar Batang, hingga Pangeran Jayakarta. “Jadi, Jakarta ini tidak tenggelam, karena itu makam cucu-cucu Nabi Muhammad,” ujar pria yang mengajar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon tersebut.

Abdurrosyid mengatakan, dirinya berziarah untuk mengingat perjuangan dan keberadaan ulama. Dia mendoakan keselamatan para habib di makamnya. Dia mengaku, mendoakan keselamatan para ulama setiap malam dari rumahnya.

“Namun, kalau mendoakan dari dekat, kita bisa merasakan apa yang di sekitarnya,” katanya.

Abdurrosyid mengaku tak punya doa khusus yang dipanjatkan saat berziarah ke makam, selain mendoakan keselamatan para habib. “Yang penting, kalau ke makam jangan niatnya musyrik,” kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid