sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ratusan buruh hingga petani akan demo di Kemendag hari ini

Ada tiga tuntutan yang akan disuarakan dalam aksi kali ini.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 22 Mar 2022 07:21 WIB
Ratusan buruh hingga petani akan demo di Kemendag hari ini

Sejumlah elemen buruh hingga petani se-Jabodetabek dijadwalkan akan menggelar aksi massa di Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada hari ini (Selasa, 22/3). Jumlahnya ditaksir mencapai ratusan orang.

"Jumlah massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa kurang lebih 300 orang," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, dalam keterangan tertulis, Senin (21/3) malam. Aksi bakal dimulai sejak pukul 10.00 WIB.

Dirinya menerangkan, ada tiga tuntutan dalam demonstrasi tersebut. Yakni, meminta harga minyak goreng dan bahan pokok diturunkan serta mengganti Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi.

"Kita meminta pemerintah melakukan stabilisasi harga dan menurunkan harga bahan pokok, termasuk minyak goreng. Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, apalagi menjelang Ramadan dan Idulfitri, tentu ini akan memberatkan masyarakat," tuturnya.

Menurut Presiden Partai Buruh ini, hal tersebut mesti dilakukan pemerintah mengingat kenaikan upah minimum kabupaten/kota dan provinsi (UMK/UMP) 2022 terbilang kecil. Bahkan, beberapa daerah tidak mengalami perubahan.

"Harga minyak goreng Rp23.900 per liter sangat memberatkan buruh, petani, nelayan, pedagang kaki lima, miskin desa, miskin kota, pengangguran," beber Said. "Tidak hanya mahal, tetapi juga langka dan rakyat harus mengantri seperti pengemis."

Baginya, harga tersebut tidak rasional. Alasannya, Indonesia masih menjadi produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia dengan produksi 40 juta ton lebih per tahun.

Karenanya, buruh mengutuk keras Mendag Lutfi dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, karena dinilai gagal mengendalikan minyak goreng sehingga terjadi krisis.

Sponsored

"Kami menuntut Menteri Perdagangan diganti karena telah gagal mengendalikan harga," tegasnya.

Said menambahkan, aksi ini adalah langkah awal. Serikat pekerja dan Partai Buruh bakal kembali menggelar demo yang lebih besar dan masif jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Berita Lainnya
×
tekid