sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tragedi Kanjuruhan tak akan dilupakan semua elemen sepak bola dunia

Di sosial media seperti Twitter, Instagram, Facebook dan lain-lainnya, warganet kebanyakan menyalahkan PSSI.

Aditya Putera Pratama
Aditya Putera Pratama Selasa, 04 Okt 2022 08:35 WIB
Tragedi Kanjuruhan tak akan dilupakan semua elemen sepak bola dunia

Tragedi pertandingan antara Arema vs Persebaya tidak akan dilupakan oleh semua elemen sepak bola dunia. Pasalnya kejadian ini sudah merenggut lebih dari seratus jiwa yang ada di dalam stadion tersebut. Untuk jumlah yang tewas ini juga meliputi dari anak-anak hingga dewasa. Berita-berita Internasional juga menjadikan ini sebuah headline tentang bagaimana betapa kelamnya tragedi ini.

Mengutip dari BBC, pelatih Arema Javier Roca Arema mengenang ketika melihat salah satu suporter Arema “meninggal dalam pelukan” pemainnya di ruang ganti. Hal tersebut juga memberikan traumatis bagi para pemain dan pelatih.

Suporter Arema menggelar doa bersama yang diiringi oleh upacara penaburan bunga di sekitaran Stadion Kanjuruhan pada Senin (3/10). Acara tersebut membuat kesedihan yang mendalam dan mengingat bagaimana kekacauan yang terjadi di malam tersebut.

“Saya kembali ke atas tribun bersama teman-teman. Kemudian saya menggunakan selendang untuk mengusir asap. Setelah itu saya melompat ke lapangan dan turun melalui pintu samping," menurut Eko, salah satu penggemar Arema yang ada di stadion tersebut ketika kejadian.

Para pemain dan tim official Arema juga melakukan hal yang sama, namun mereka melakukannya di dalam stadion. Para pemain juga merasakan bagaimana ketakutan akibat kekacauan ini. Kejadian ini akan selalu dikenang bagi Arema tentang bagaimana rumah mereka menjadi tempat orang-orang tidak bersalah direnggut nyawanya.

Di sosial media seperti Twitter, Instagram, Facebook dan lain-lainnya, warganet kebanyakan menyalahkan PSSI dengan mengkritik sistem bagi penonton sepak bola yang datang ke stadion. Hampir semua fans sepak bola di Indonesia yang ada di sosial media menuntut mundur para petinggi PSSI dan Kemenpora sebagai bentuk rasa tanggung jawab dari insiden ini.

Dalam satu minggu kedepan Liga 1 penyelenggaraannya diberhentikan sementara dengan alasan agar tidak adanya korban jiwa. Harapan semua penggemar sepak bola Indonesia adalah ingin adamya revolusi dalam peraturan dan sistem penyelenggaraan sepak bola di Indonesia. Seluruh dunia sedang ikut turut berduka cita atas kejadian ini.

Seperti La liga Spanyol yang melakukan mengheningkan cipta sebelum pertadingan dimulai. Markas FIFA juga mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk rasa berkabung dan sudah banyak klub sepak bola di Eropa memberikan ucapan duka cita melalui sosial medianya.

Sponsored


Sumber : BBC

Berita Lainnya
×
tekid