Korupsi, isu politik yang paling mudah diterima
Selama ada pertentangan politik menuju perebutan kekuasaan, isu korupsi selalu akan muncul di permukaan.
Caleg koruptor
Menjelang pemilu 2019, korupsi pun menjadi isu politik paling ampuh dan mudah diterima. Selama ada pertentangan politik menuju perebutan kekuasaan, isu korupsi selalu akan muncul di permukaan.
Contohnya calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto belum lama ini menyebut kalau korupsi di Indonesia stadium empat. Prabowo beranggapan kalau hampir di semua sektor dan elemen baik legistatif dan eksekutif akhirnya harus berakhir di pengadilan karena kasus korupsi.
Sayangnya ucapan Prabowo tidak berbanding lurus dengan kondisi dapur partainya. Sebab data dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU justru mencatat Partai Gerindra yang paling banyak memiliki caleg koruptor. Gerindra memiliki empat kader yang mencalonkan diri menjadi caleg pada tahun 2019.
Nizar Zahro Ketua DPP Partai Gerindra pun menilai kalau hak caleg koruptor dilindungi oleh Mahkamah Agung (MA). Dasarnya, kata Nizar adalah pertimbangan hakim Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2018 bertentangan dengan UU Nomor 7 tahun 2017.
"Gerindra jelas, tidak akan diberi ruang bagi koruptor untuk berdiam di Partai Gerindra. Pengawasan internal partai akan terus kami lakukan. Bisa dilihat sampai detik ini tidak ada kader Gerindra di Senayan yang berurusan dengan KPK. Karena kami berkomitmen untuk menjaga integritas kader," terang Nizar.