sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menganalisis debat perdana Pilpres 2019 lewat kata

Jokowi ternyata lebih banyak melakukan serangan ketimbang Prabowo.

Tim riset Alinea.id
Tim riset Alinea.id Jumat, 18 Jan 2019 20:21 WIB
Menganalisis debat perdana Pilpres 2019 lewat kata

Sementara Prabowo paling sering menyebut kata "saya". Frekuensi penyebutan kata "saya", jauh berbeda dengan kata-kata lain. Prabowo menyebut kata "saya" sebanyak 65 kali. Hal ini menggambarkan kepercayaan diri atas kemampuannya pada topik-topik yang dibahas, atau perasaan superior karena didukung latar belakangnya sebagai seorang pimpinan pasukan.

Sandi, lebih sering menyebut kata "Prabowo dan Sandi" ketimbang saya. Hal ini menggambarkan kerendahan hati, ingin menunjukkan adanya peran bersama, atau bisa jadi ketidakpercayaan diri mengenai topik-topik yang dibahas.

Peta kekuatan pasangan Calon

Secara keseluruhan, kata-kata yang diucapkan oleh kedua capres-cawapres lebih humanis, mengayomi, dan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Namun, kata-kata yang diucapkan oleh capres lebih mencerminkan ketegasan. 

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno saat debat perdana capres-cawapres. (Ahmad Rifwanto/Alinea.id)

Terkait dengan upaya serang-tangkis, lebih banyak dilakukan oleh kedua capres. Adapun cawapres lebih berperan dalam meneduhkan suasana. Ma'ruf Amin menjadi yang paling sedikit bicara dari keempat peserta debat.

Berdasarkan debat pertama capres dan cawapres, diketahui kekuatan Jokowi-Ma’ruf ada pada pemahaman Jokowi, dalam hal-hal teknis selaku kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Adapun pada Ma'ruf Amin, kekuatannya berada dalam mengatasi terorisme yang dipandang dari sudut agama dan pendekatan humanis, pada kelompok masyarakat yang dianggap lebih lemah.

Kekuatan Prabowo-Sandi ada pada harapan yang diberikan kepada masyarakat, walaupun dalam penjelasannya tidak mencerminkan pemahaman mengenai hal-hal yang bersifat teknis. Bahasa yang digunakan keduanya (peluang, kepastian, menghadirkan, kuat, dll), lebih memberikan harapan kepada masyarakat.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid