2.146 kader Golkar ikut pendidikan politik

Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 pada awal Desember 2019. Salah satu agenda ialah pemilihan ketua umum, yang belakangan ini rivalitas antara para bakal calon mulai memanas.

Juru bicara Munas Golkar Christina Aryani mengatakan, munas merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di partai berlambang pohon beringin itu. Selain pemilihan ketua umum, munas juga menetapkan agenda penting dan strategis yang akan menetapkan program umum dan langkah-langkah besar partai ke depan.

Terkait itu, panitia penyelenggara munas telah mempersiapkan dan akan menggelar sejumlah acara menarik berupa diskusi publik, rangkaian talk show dan juga pendidikan politik bagi tokoh-tokoh masyarakat daerah di seluruh Indonesia. 

Acara pendidikan Partai Golkar digelar di Hotel Merlyn Park, Jalan Hasyim Asy'ari, Jakarta Pusat, sejak Kamis (28/11) hingga Sabtu (30/11). Acara diikuti seluruh anggota DPRD Fraksi Partai Golkar secara nasional.

"Sebanyak 2.146 tokoh datang ke Jakarta untuk mengikuti pendidikan politik ini," kata Christina kepada Alinea.id di Jakarta, Jumat (29/11).

Christina mengatakan, pendidikan politik tersebut mengambil tema "Pembangunan Nasional sebagai Pengejawantahan Ideologi Pancasila". Kegiatan ini diharapkan menjadi penyambung gagasan Partai Golkar dalam upaya dan peran sertanya mengisi pembangunan nasional dengan berlandaskan Pancasila.

Terkait rivalitas internal, Christina mengatakan, hal itu sesuatu yang wajar. Apalagi semua kandidat adalah kader Partai Golkar dan diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk ikut berkontestasi dalam munas.

"Munas merupakan momentum konsolidasi kekuatan dan seluruh pikiran positif untuk kemajuan partai," kata dia.

Diketahui, pendaftaran calon ketua umum Golkar dibuka sejak Kamis (28/11) hingga Senin (2/12). Munas Golkar X berlangsung pada 4-6 Desember 2019.

Figur yang menyatakan maju menantang Airlangga Hartarto sebagai petahana di Munas Golkar X adalah Bambang Soesatyo alias Bamsoet, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Ridwan Hisjam.

Ketua Panitia Munas Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng, usai rapat pengurus pleno pada Kamis (27/11) malam mengatakan, caketum Golkar mesti memenuhi syarat administrasi. Salah satu persyaratan itu, yakni menjadi pengurus Golkar selama lima tahun.

Adapun mekanisme pemilihan akan diputuskan peserta dalam munas.

“Kami mengusulkan, soal nanti mekanismenya lewat surat dukungan atau voting, tergantung pembahasan di munas. Memang one man one vote. Biar peserta munas yang memutuskan,” kata Mekeng.