sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

PAN yakin Presiden Jokowi bukan sumber wacana penundaan pemilu

"Pak Jokowi tidak ada niat, tidak minat, dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden."

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 08 Apr 2022 19:58 WIB
PAN yakin Presiden Jokowi bukan sumber wacana penundaan pemilu

Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan bakal patuh dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang jajarannya di Kabinet Indonesia Maju membicarakan isu penundaan pemilu hingga perpanjangan masa jabatan presiden. Sikap ini dipegang penuh lantaran PAN telah menjadi koalisi pemerintah.

"PAN akan terus bekerja sama dan membantu peningkatan kinerja pemerintah agar sesuai visi Presiden dan dapat mereaisasikan program kerja dengan baik," kata Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi Alinea.id, Jumat (8/4).

Lebih jauh, Yoga berpandangan, wacana presiden tiga periode dan penundaan jadwal pemilu tidak berasal dari Jokowi. Alasannya, isu tersebut tak memiliki hubungan dengan Jokowi dan bukan pesanan dari pihak Istana.

"Ini adalah wacana publik di ruang demokrasi, yang menghadirkan sikap dan pemikiran beragam dari seluruh masyarakat, yang menikmati keindahan hidup berdemokrasi. Adanya sikap pro dan kontra adalah konsekuensi logis dari demokrasi," tuturnya.

Yoga lantas mengingatkan kembali soal pernyataan Jokowi yang menyinggung masa jabatan kepala negara tiga periode pada 2 Desember 2019 dan 15 Maret 2021. Dari seluruh statement tersebut, terangnya, Presiden secara jelas dan tuntas tidak ingin terus berkuasa.

"Pak Jokowi tidak ada niat, tidak minat, dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden," tegasnya.

Setelah terjadi polemik, lanjutnya, Presiden kembali berkomentar pada 4 Maret 2022. Kala itu, Jokowi lagi-lagi menegaskan, bakal taat, tunduk, dan patuh pada konstitusi mengingat NKRI berdasarkan hukum, bukan negara kekuasaan.

"Jalur proses politik yang ditempuh adalah di rel konstitusi, bukan melalui proses restriksi kekuasaan," jelas Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) ini.

Sponsored

Meskipun demikian, Yoga menilai, wacana penundaan pemilu hendaknya dimaknai sebagai diskursus di ruang demokrasi karena ada aspirasi yang muncul. Apalagi, alasan dan argumentasi sebagai dasar pemikiran dalam memotret realitas sosial, ekonomi, dan politik memiliki sisi dan perspektif yang beragam. 

"Kemudian, aspirasi sebagian masyarakat itu disuarakan di ruang publik. Tujuannya bukan untuk memperpanjang masa kekuasaan, namun lebih pada memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi pascapandemi Covid-19 untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional dan kemakmuran rakyat," tuturnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid