sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Geo Dipa bangun PLTP di Patuha dan Dieng senilai US$300 juta

Pembangunan PLTU untuk mendukung program penyediaan listrik 35.000 mega watt (MW). 

Soraya Novika
Soraya Novika Kamis, 25 Apr 2019 13:51 WIB
Geo Dipa bangun PLTP di Patuha dan Dieng senilai US$300 juta

Kementerian Keuangan melalui PT Geo Dipa Energi (Persero) memulai pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Unit 2 di Dieng, Jawa Tengah dan Patuha 2, Jawa Barat.

Direktur Utama Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim mengatakan pembangunan kedua proyek ini untuk mendukung program penyediaan listrik 35.000 mega watt (MW). 

PLTP Dieng dan Patuha masing-masing akan menghasilkan 60 MW listrik. Kedua proyek ditargetkan selesai pada 2023. Adapun nilai kedua proyek tersebut sebesar US$300 juta. Pendanaannya diperoleh melalui pinjaman dari Asian Development Bank (ADB).

"Keberadaan proyek ini merupakan upaya Geo Dipa mendukung program pemerintah dalam penyediaan listrik tenaga panas bumi yang aman dan ramah lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi kepada Indonesia," ujar Riki di Jakarta, Kamis (25/4).

Menurutnya, Geo Dipa juga sedang membangun 10MW-15MW Small Scale Power Plant dan 10MW-15MW Organic Rankine Cycle Power Plant dengan skema pembangunan Build Operate Transfer (BOT) yang akan beroperasi di tahun 2020 dan 2022. 

"Sehingga pada 2023 nanti, Geo Dipa akan meningkatkan kapasitas produksi listriknya hingga 270 MW atau akan mampu menerangi sekitar 540.000 unit rumah," katanya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pembangunan PLTP Unit II Dieng dan Patuha akan memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat. Selain itu, untuk mendukung pengurangan kemiskinan dengan peningkatan produktivitas melalui tersedianya listrik.

"Selain itu sebagai langkah yang turut mendukung komitmen global dalam mengurangi perubahan iklim," ujar Sri Mulyani.

Sponsored

Dia menyatakan, Indonesia menargetkan bisa menerapkan energy mixed mencapai 23% dari energi baru dan terbarukan. Untuk itu, Sri mengharap Geo Dipa dapat memaksimalkan kapasitas potensi yang dimilikinya. 

Sebagi informasi, Geo Dipa memiliki potensi berkapasitas hingga 1.000 MW, namun hingga kini baru tercapai 120 MW. Untuk itu, dengan adanya proyek tersebut diharapkan peningkatan listrik dari PLTP bisa mendorong tercapainya target energy mixed.

"Kalau seandainya Geo Dipa bisa mencapai 1.000 Mw maka ini bisa mengisi 23% energy mixed," katanya.

Target PNBP

Sementara itu, dengan beroperasinya kedua proyek tersebut, Geo Dipa dapat menyetor pajak dan menyumbang Penerimaan Negara bukan Pajak (PNBP) hampir Rp40 miliar. Pengembangan proyek-proyek di atas dipercaya mampu meningkatkan kenaikan akumulasi kontribusi hingga 182% pada 2023 nanti.

Sementara itu, untuk kontribusi PNBP,pPajak Geo Dipa akan mencatatkan kenaikan sebesar 120% melalui bonus produksi dan iuran eksplorasi ke kas umum daerah dari masing-masing Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Geo Dipa.

Lebih lanjut, selama masa pembangunan ini, Geo Dipa akan menyediakan anggaran tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) naik 44% dari tahun sebelumnya.

Dalam aspek sosial, Geo Dipa akan mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar dengan Program Community Development. Program ini ini memiliki 4 pilar, yaitu GeoDipa Peduli, GeoDipa Maju GeoDipa Pintar dan Geodipa Hijau. 

Keempat pilar ini ditujukan untuk memberi manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan pelestarian lingkungan. 

Dari aspek lingkungan, Geo Dipa sebagai penghasil energi bersih akan berpartisipasi aktif mengurang emisi karbon dunia. 

Pada 2023, dengan total kapasitas produksi listrik sebesar 270 MW, Geo Dipa akan mengurangi emisi karbon sekitar 1,7 juta ton per tahun atau meningkat 2 kali lipat dari 2019.

Berita Lainnya
×
tekid