sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sakit jantung, eks PM Pakistan dipindah dari penjara ke RS

Pengadilan antikorupsi Pakistan pada 6 Juli menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun terhadap Sharif.

Khairisa Ferida
Khairisa Ferida Senin, 30 Jul 2018 09:01 WIB
Sakit jantung, eks PM Pakistan dipindah dari penjara ke RS

Mantan perdana menteri Pakistan, yang sedang dipenjara, Nawaz Sharif, pada Senin dibawa ke rumah sakit di Islamabad karena diduga mengalami masalah jantung. Hal tersebut diungkapkan oleh pejabat pemerintah dan partai besutan Sharif, Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N).

Sharif dan putrinya, Maryam, ditangkap pada 13 Juli, beberapa menit setelah mereka kembali dari Inggris untuk mencoba membangkitkan partai PML-N mereka, yang melemah menjelang pemilihan umum pada 25 Juli.

Pengadilan antikorupsi pada 6 Juli menjatuhkan hukuman penjara 10 tahun terhadap Sharif. Sementara putri Sharif, yang juga ahli waris politiknya, divonis tujuh tahun penjara terkait pembelian beberapa apartemen mewah di London pada 1990-an.

Mereka dipindahkan ke penjara Adiala di kota garnisun Rawalpindi.

"Setelah pada awalnya menolak dipindahkan ke Lembaga Ilmu Kesehatan Pakistan, Sharif setuju dirawat di luar penjara sesudah berembuk dengan dokter pribadinya," kada PML-N melalui Twitter pada Minggu malam.

"Dokter di penjara Adiala mengamati perubahan pada ECG (elektrokardiogram) Nawaz Sharif," kata Kepala Menteri Punjab Hasan Askari Rizvi kepada Reuters.

"Kami tidak bisa mengambil risiko soal kondisi kesehatan Sharif," kata Rizvi.

Selama kampanye pemilu, Sharif mengatakan militer memengaruhi kehakiman untuk mencegahnya mendapatkan periode kedua tapi militer membantah tuduhan tersebut. 
Pakistan didirikan pada 1947 dan sejak itu militer menjalankan kekuasaan sekitar setengah masa dari sejarah keberadaan negara itu.

Sponsored

Dalam pemilu teranyar, partai yang dipimpin mantan bintang kriket Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf atau Gerakan Pakistan untuk Keadilan (PTI), keluar sebagai pemenang.

PTI berhasil menyapu 16,86 juta suara. Itu jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang diperkirakan sebelumnya. PTI mengalahkan PML-N, yang bertengger di posisi kedua dengan perolehan 12,89 juta suara.

PTI pada Sabtu membuka pembicaraan soal koalisi dengan setidaknya satu partai lebih kecil serta sejumlah politisi independen


Sumber: Antara

Berita Lainnya
×
tekid