sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

5 Cara untuk membantu anak-anak dan remaja berlatih mindfulness

Selain gangguan dari luar, tahun-tahun menjadi remaja membuat otak secara alami menjadi lebih sibuk, kata praktisi mindfulness.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Senin, 04 Apr 2022 15:33 WIB
5 Cara untuk membantu anak-anak dan remaja berlatih mindfulness

Istilah mindfulness untuk meredakan stres kerap kali kita dengar. Mindfulness merupakan sebuah metode yang melatih fokus pada situasi sekitar di saat ini. Mindfulness juga adalah proses yang membawa perhatian terhadap kesadaran diri, baik proses pengalaman indrawi maupun yang terjadi di dalam tubuh. Salah satu bentuknya dengan melakukan meditasi.

Mindfulness identik dengan pengalaman orang dewasa yang penuh dengan stres dan tekanan kerja. Namun, hari-hari ini proses mindfulness seharusnya diterapkan pada anak-anak dan remaja. Jadwal sekolah yang padat hingga konsumsi gawai dalam jangka waktu panjang membuat anak dan remaja gampang kehilangan fokus dan hadir sepenuhnya dalam peristiwa-peristiwa harian.  

"Berinteraksi dengan layar berarti lebih sedikit waktu yang kita fokuskan pada diri kita sendiri dan apa yang terjadi di dunia di sekitar kita," kata Psikoterapis, Christopher Willard, yang juga menulis buku Growing Up Mindful seperti dilansir Healthline.

Selain gangguan dari luar, tahun-tahun menjadi remaja membuat otak secara alami menjadi lebih sibuk, kata praktisi mindfulness Gloria Shepard. "Ketika anak-anak menuju waktu remaja, otak mereka menjadi cenderung seperti otak orang dewasa dan mereka menjadi lebih terjebak dalam pikiran mereka," kata Shepard. Cara-cara berikut ini bisa membantu anak dan remaja untuk berlatih mindfulness.

1. Jadikan Diri Sendiri sebagai Orang Dewasa menjadi Contoh

Willard menyebutkan cara terbaik untuk mengajari anak-anak adalah dengan mempraktikkannya pada diri sendiri. Cara paling mudah adalah dengan benar-benar hadir dan menjauhkan ponsel saat bersama keluarga. Terlebih daripada memberi tahu mereka apa yang tidak boleh dilakukan, Willard mendorong untuk bersikap terbuka dan jujur tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kesepakatan bisa dibuat secara setara antara orang dewasa dan anak misalnya dengan sama-sama meletakkan ponsel di jam makan malam.

2. Fokus pada Pernapasan

Napas panjang memicu sistem saraf parasimpatis yang bertugas menenangkan kita bekerja. Shepard merekomendasikan untuk menjelaskan kepada remaja bahwa otak mereka secara alami merespons pernapasan. Misalnya, jika merasa gelisah minta mereka untuk melakukan latihan pernapasan sederhana dengan mengembuskan napas lima kali berturut-turut. Kemudian mintalah mereka untuk memperhatikan bagaimana perubahan perasaan sesudahnya.

Sponsored

3. Manfaatkan Indra

Waktu transisi sebelum pekerjaan rumah, makan malam, atau waktu tidur adalah saat-saat yang tepat untuk berhubungan dengan indra dan melepaskan diri dari pikiran yang sibuk, kata Willard. Dia menyarankan meminta anak untuk menghitung berapa banyak suara yang mereka perhatikan dalam satu menit atau meminta mereka melihat ke luar jendela Melangkah keluar untuk memperhatikan apa yang mereka cium juga bisa sangat efektif.

4. Ucapkan Terima Kasih

Waktu yang tepat untuk berlatih bersyukur adalah saat makan malam. Setiap orang di meja dapat berbagi beberapa hal yang mereka syukuri yang terjadi pada siang hari atau beberapa orang yang mereka syukuri hadir dalam hidup. Cara lain untuk memulai percakapan yakni dengan bertanya kepada anda apakah sesuatu yang menyenangkan terjadi pada siang hari.

5. Jelaskan Apa yang Terjadi

Shepard menangani banyak remaja yang mereka stres atau mengalami kesulitan berkonsentrasi. "Hampir setiap dari mereka percaya ada sesuatu yang salah dengan mereka," katanya.

Dari sana dia menyimpulkan bahwa para remaja harus diberi tahu ada perubahan emosional dan fisik dalam pertumbuhan mereka. Pengetahuan ini akan membuat para remaja lebih tenang dalam menjalani kehidupan yang sangat berbeda dengan masa anak-anak.

Berita Lainnya
×
tekid