sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tren 2022, kesehatan mental dalam pekerjaan adalah urusan serius

Situasi ini menyebabkan beberapa orang mempertimbangkan ulang mengenai apa yang benar-benar mereka inginkan dalam pekerjaan.

Nadia Lutfiana Mawarni
Nadia Lutfiana Mawarni Rabu, 29 Des 2021 16:09 WIB
Tren 2022, kesehatan mental dalam pekerjaan adalah urusan serius

Bagi banyak orang, kelelahan dan stres telah meningkat sejak awal pandemi Covid-19. Selain pandemi dan pekerjaan, stres juga didorong oleh persaingan pola hidup antarmanusia sehingga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan mental.

Secara sadar atau tidak, kita bersaing dalam pekerjaan, pola pengasuhan, masalah kesehatan, dan lainnya. Situasi ini menyebabkan beberapa orang mempertimbangkan ulang mengenai apa yang benar-benar mereka inginkan dalam pekerjaan dan bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan hidup mereka.

Situs Well and Good menyatakan, dinamika ini harus disadari oleh para pengusaha. Para pemberi kerja tidak punya pilihan selain mendengarkan karyawan yang menandakan bahwa dukungan kesehatan mental merupakan manfaat penting sekaligus salah satu pertimbangan ketika memilih pekerjaan.  

Menurut survei Talkspace for Business pada 2022, tempat kerja akan berinvestasi dengan semakin banyak sumber daya yang tersedia untuk menawarkan manfaat yang berfokus pada kesehatan mental, termasuk layanan kesehatan dan terapi mental bersubsidi, pelatihan kesehatan mental di tempat kerja, alat dan aplikasi mandiri.

"Lebih banyak karyawan menyadari bahwa tingkat ketahanan mereka sendiri mungkin rendah dan akan mempengaruhi pekerjaan mereka," kata Psikiater Gabriella Kellerman yang juga Chief Product Officer di BetterUp, platform pelatihan dan konseling digital yang sudah ada sejak 2013.

Sebuah survei pada Oktober 2021 dari Calm for Business menyatakan 76% dari 3.000 karyawan di Amerika Serikat mempertimbangkan kesehatan mental dalam mengevaluasi pekerjaan baru. Survei dari Talkspace for Business menemukan bahwa 52% responden yang mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan mereka akan tetap tinggal jika perusahaan mereka menawarkan lebih banyak layanan kesehatan mental.

Pandemi seharusnya tidak berfungsi sebagai kambing hitam untuk meningkatkan beban kerja. Padahal, beban kerja yang meningkat justru memperburuk keadaan dan membuat individu serta organisasi mengalami kelelahan. Kelelahan juga akan muncul sebagai sebuah masalah sistemik ketimbang individual. Rasa malu, stigma, dan kegagalan akan dirasakan organisasi bukan lagi pekerja sebagai seorang individu.

Tuntutan terhadap kesehatan mental ini membuat beberapa perusahaan yang berfokus pada layanan psikologis juga menuai keuntungan. Pada Februari, penyedia layanan kesehatan mental Modern Health, yang diluncurkan pada 2017, mengumpulkan 74 juta dolar dalam pendanaan Seri D, sehingga valuasinya menjadi lebih dari satu miliar dolar.

Sponsored

Modern Health saat ini melayani lebih dari 220 perusahaan, termasuk beberapa nama terkenal seperti Pixar, Clif Bar, dan Zendesk. Pada bulan Juni, Lyra Health, platform kesehatan mental digital untuk pengusaha yang didirikan pada 2014, menyelesaikan putaran pembiayaan 200 juta dolar dan platform ini telah memiliki basis pelanggan lebih dari dua kali lipat sejak 2020.

Berita Lainnya
×
tekid