sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Massa Surabaya Menggugat disambut pasukan Asmaul Husna

Pasukan Asmaul Husna diturunkan untuk mencegah massa aksi melakukan tindakan anarkis.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Kamis, 26 Sep 2019 13:58 WIB
Massa Surabaya Menggugat disambut pasukan Asmaul Husna

Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat telah berdatangan ke Gedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya. Massa disambut pasukan Asmaul Husna dari Polwan Polda Jawa Timur untuk mendinginkan suasana.

Aksi diikuti tak hanya oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. Buruh dan pelajar tingkat SMA/SMK juga tampak berbaur dalam kerumunan.

Massa telah memulai orasi di sekitar Tugu Pahlawan yang menjadi titik kumpul. Spanduk dan poster berisi penolakan terhadap rancangan undang-undang turut dibentangkan.

Pasukan Asmaul Husna menyambut mereka di depan Gedung DPRD Jawa Timur. Para polwan yang mengenakan jilbab putih, merupakan para personel penghafal 99 nama Allah. 

"Selamat datang rekan-rekan kami, adik-adik mahasiswa dan mahasiswi," ucap salah seorang personel Polwan melalui pengeras suara.

Selain itu, dari pengeras suara juga diperdengarkan selawat dan lantunan 99 asma Allah. Mendengarnya, para peserta aksi serentak diam hingga menunggu selesai untuk kemudian melanjutkannya dengan orasi.

Kapolda Jawa Timur irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, sebanyak 700 personel diturunkan untuk mengamankan aksi ini. Selain itu, polisi juga menurunkan kendaraan taktis, anjing K9, serta mobil water cannon. 

 "Kami tidak memakai peluru karet dan tidak ada senjata tajam," kata Luki di Surabaya, Kamis (26/9).

Sponsored

Pihaknya memberlakukan pengamanan dua ring dalam aksi demonstrasi ini. Antar ring dipisahkan kawat berduri berjarak sekitar empat meter. 

Adapun para polwan dari Pasukan Asmaul Husna ditempatkan di ring satu, berhadapan langsung dengan para demonstran.

"Kami berharap unjuk rasa berjalan aman dan tertib. Pasukan Asmaul Husna ini tidak bersenjata, sehingga ada di depan," 

Polwan lainnya juga disiagakan untuk mendampingi Pasukan Asmaul Husna untuk mendinginkan suasana. Luki penyampaian aspirasi masyarakat ini berlangsung tertib tanpa diwarnai ketegangan, apalagi kerusuhan yang mengakibatkan rusaknya fasilitas publik. 

"Kami meminta adik-adik mahasiswa juga tertib. Jangan anarkis, sehingga memancing emosi aparat. Imbauan sama juga kami sampaikan kepada aparat keamanan," katanya.

Ajakan untuk mengikuti aksi Surabaya Menggugat telah disebar di media sosial. Aksi ini dilakukan untuk menolak sejumlah RUU bermasalah serta pengesahan UU KPK oleh DPR RI. Aksi ini merupakan bagian dari sejumlah aksi serupa yang dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia. (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid