sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Bahas Pilpres, Wapres JK kumpulkan tokoh-tokoh Islam

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengumpulkan tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh untuk membahas Pilpres 2019.

Sukirno
Sukirno Senin, 22 Apr 2019 21:35 WIB
Bahas Pilpres, Wapres JK kumpulkan tokoh-tokoh Islam

Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengumpulkan tokoh-tokoh Islam yang berpengaruh untuk membahas Pilpres 2019.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kedatangan sejumlah tokoh muslim di kediaman resmi di Jalan Diponegoro, Jakarta. Acara silaturahim antara Wapres dengan tokoh umat Islam itu dimulai pada Senin (22/4) sekitar pukul 19:00 WIB.

Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Ketua PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, tokoh NU sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Solahuddin Wahid, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, Sekjen PBNU Helmy Faishal, cendekiawan muslim Komarudin Hidayat, dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Kemudian Ketua Umum DPP Muhammadiyah Nashirul Haq, Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafrudin, Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam (SI) Indonesia Hamdan Zoelva, Waketum PP PERSIS Jeje Zainuddin, dan Ketum PB Al Washliyah Yusnar Yusuf turut menghadiri acara tersebut.

Selain itu mantan koordinator presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid juga hadir.

Dalam pertemuan itu Wapres JK mengenakan baju muslim berwarna putih dengan peci hitam. Pada awal acara, Ketua Umum PBNU Said Aqil berbincang dengan Wapres. 

Soal Pilpres 2019

Sementara itu sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan sepuluh ormas Islam lainnya menegaskan bahwa kedua calon presiden dan wakil presiden 2019 tidak ada hubungannya dengan NU dan ormas Islam.

Sponsored

“Adapun dalam menghubungi kedua paslon, itu bukan urusan kami, bukan urusan ormas. Kita tidak ada sangkut pautnya dengan kedua paslon capres tersebut,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj saat konferensi pers Pernyataan Sikap Usai Pemilu 2019 PBNU bersama 10 Ormas Islam di Jakarta pekan lalu.

Sepuluh ormas Islam tersebut adalah Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DAI Indonesia (IKADI), Azzikra Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Persatuan Umat Islam (PUI), dan Himpunan Bina Mualaf.

Said mengatakan keselamatan umat Islam merupakan hal yang paling penting untuk saat ini sehingga tugas utama mereka sekarang adalah menjaga, merawat, merangkul, mencintai, dan menyayangi umat Muslim.

“Jangan sampai terjadi yang tidak kita inginkan, seperti saling caci maki, saling fitnah, saling terpecah permusuhan. Jadi kita berkewajiban untuk merawat umat kita,” katanya.

Senada dengan Said, Sekretaris Jenderal Majelis Syuro Persatuan Ummat Islam KH Nazar Haris juga menjelaskan bahwa misi yang dibawa oleh NU dan ormas Islam saat ini adalah agar umat di bawah tidak resah dengan semua yang beredar di media sosial karena semua itu bisa ditafsirkan dengan berbagai penafsiran sehingga berisiko terjadinya perpecahan.

“Jadi intinya yang kita khawatirkan umat yang di bawah ini terbelah, jadi kita ingin supaya umat Islam tetap tenang dan tetap mengikuti alur demokrasi yang sedang terjadi,” jelas Nazar.

Nazar mengingatkan kepada semua elemen supaya dapat menjaga kejujuran dan keadilan, jangan sampai ada ambisi-ambisi tertentu yang kemudian merusak demokrasi yang sudah dilakukan.

“Intinya kita ingin keutuhan NKRI tetap terjaga, jangan sampai kita melakukan tindakan-tindakan yang justru akan merusak bangsa dan negara kita,” tegas Nazar.

Lebih lanjut, Said mengatakan bahwa pihak NU dan sepuluh ormas Islam ini menyerahkan serta mempercayakan seluruh urusan politik pemilihan presiden kepada penyelenggara KPU, Bawaslu, dan DKPP.

“Kita percaya dan yakin mereka juga punya sistem yang canggih jadi tidak mungkin mereka curang dan tidak jujur. Saya yakin, kita percaya itu,” jelasnya.

Said mengaku PBNU beserta sepuluh ormas Islam ini akan melakukan hubungan baik dengan pihak lain seperti Muhammadiyah hingga wakil presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla.

“Insha Allah akan kita lakukan pertemuan dengan Muhammadiyah yang diluar dengan MUI dan perlu diketahui Senin malam besok kami semua diundang oleh pak wakil presiden di rumah dinas,” tutup Said. (Ant).

Berita Lainnya
×
tekid