sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Exit poll dan "ramalan dini" hasil Pilpres 2024

Di pemilu luar negeri, pasangan Ganjar-Mahfud unggul dari Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Selasa, 13 Feb 2024 14:36 WIB
Exit poll dan

 Sebuah rekaman exit poll hasil pemungutan suara Pilpres 2024 di Australia beredar di media sosial Twitter (kini X), Sabtu (10/2). Dalam rekaman tersebut, pasangan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD (Ganjar-Mahfud) unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). 

Hasil exit poll itu juga diunggah di www.pemilumelbourne.com. Di situs itu, Ganjar-Mahfud dominan pada pemungutan suara di Australia dengan raihan 56,7% suara, diekor pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan perolehan 32,9% suara dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraup 10,4% suara. 

Tak hanya di Australia, Ganjar-Mahfud juga berjaya di sejumlah negara dan kawasan. Di Hongkong, Ganjar-Mahfud mendapatkan 54.2%, dipepet Prabowo-Gibran dengan raupan 31,6% suara, dan AMIN dengan raihan 14.2% suara. Pasangan Ganjar-Mahfud juga unggul di negara-negar Eropa selain Inggris, kawasan Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan Timor Leste. 

Di Arab Saudi dan Timur Tengah, pasangan AMIN dominan dengan raupan 43.4% suara, diikuti pasangan Prabowo-Gibran yang memperoleh 28.9% suara. Di kawasan ini, Ganjar-Mahfud jadi yang paling bontot dengan raupan 27,7% suara. 

Juru bicara TPN Ganjar-Mahfud, Tomi Aryanto menyebut kabar kemenangan Ganjar-Mahfud di pemilu luar negeri sesuai dengan laporan yang diterima TPN. Ia menegaskan bakal terus memantau penyelenggaraan pemilu supaya tidak ada kecurangan. 

“Ganjar-Mahfud unggul sangat telak di beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat. Kita berharap KPU, Bawaslu dan seluruh perangkat yang terlibat dalam pemilihan ini akan bekerja profesional dan netral, sesuai peraturan yang ada,” ujar Tomi kepada wartawan di Jakarta, Senin (12/2).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari buka suara menyoal "viralnya" hasil perhitungan suara atau exit poll warga negara Indonesia di luar negeri. Meskipun tak membantah hasilnya, ia menegaskan exit poll pemilu luar negeri seharusnya tak sembarangan dirilis. 

"Pengumuman hasil hitung suara hanya boleh diumumkan setelah pemungutan suara dalam negeri (waktu Indonesia barat/WIB) telah selesai," kata Hasyim. 

Sponsored

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai hasil exit poll pencoblosan Pilpres 2024 di luar negeri bisa mempengaruhi perilaku pemilih domestik. Asalkan dirilis lembaga kredibel, hasil exit poll bisa merepresentasikan realita preferensi pemilih secara umum. 

"Kredibel itu bukan berarti lembaga terkenal, tapi dia bisa dipercaya secara metode. Nah, saya melihat exit poll bisa saja dilakukan pihak- pihak lembaga luar negeri atau para mahasiswa Indonesia yang kuliah di kampus luar negeri. Artinya, hasil exit poll yang keluar sekarang pun bisa saja itu valid," ucap Emrus kepada Alinea.id di Jakarta, Senin (12/1).

Exit poll merupakan survei yang dilakukan segera setelah para pemilih meninggalkan tempat pemungutan suara (TPS). Berbeda dengan di Indonesia yang akan menyelenggarakan pencoblosan secara serentak pada 14 Februari mendatang, pencoblosan Pemilu 2024 untuk kaum diaspora digelar lebih awal di beberapa negara. 

Emrus menerka hasil Pilpres 2024 yang sejauh ini memperlihatkan keunggulan Ganjar-Mahfud bukan tidak mungkin selaras dengan hasil pencoblosan 14 Februari 2024. Apalagi, jika para pemilih di luar negeri turut menyuarakan dukungan mereka di ruang-ruang publik dan di media sosial. 

"Para pemilih di luar negeri memang lebih terbebas dari politik uang dan bansos. Mereka lebih kritis dan tanpa tekanan dalam menentukan pilihan. Biarpun berada di luar negeri, aspirasi mereka terhadap politik di dalam negeri luar biasa," ujar Emrus.

Emrus menyebut komposisi pemilih luar negeri juga bisa dijadikan sampel pemilih di dalam negeri. Kaum diaspora, kata dia, terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, buruh, hingga pekerja profesional. 

"Secara segmen, pemilih itu hampir serupa dengan yang ada di dalam negeri. Ada pekerja yang banyak, kalangan mahasiswa atau kalangan kritis. Selain itu, (kaum diaspora) juga terdiri beragam secara suku. Ada Jawa, banyak juga Makasar, Papua. Jadi, memang pemilih di luar itu representasi di dalam," kata Emrus.

Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati sepakat komposisi pemilih di luar negeri bisa menjadi sampel untuk menunjukkan preferensi pemilih di dalam negeri. Namun, bukan berarti itu menjamin kemenangan salah satu paslon di Pilpres 2024. 

"Kalau untuk kemenangan secara menyeluruh, rasanya sulit. (Jumlah pemilih luar negeri) yang tercatat kan hanya 1,75 juta dibandingkan dengan pemilih dalam negeri yang jumlahnya jauh lebih banyak," kata Neni kepada Alinea.id, Senin (12/2).

Merujuk isi Undang-Undang 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu), Neni juga meminta agar hasil survei, hasil hitung cepat atau exit poll tidak dirilis di masa tenang. Tujuannya demi menjaga penyelanggaraan pemilu berjalan lancar. 

"Meskipun memang kita ketahui bahwa di luar negeri dilakukan early voting sebab dikhawatirkan juga memang ada misinformasi dan disinformasi yang disampaikan dan berpotensi pengaburan informasi kepada pemilih. Kita tidak bisa mengetahui kebenaran tersebut," ucap Neni.

 

Berita Lainnya
×
tekid