sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Kenapa persuaan Cak Imin dengan Komisioner KPU-Bawaslu perlu dicurigai?

Cak Imin adalah salah satu elite partai yang mendorong Pemilu 2024 ditunda dan masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang 1-2 tahun.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Senin, 14 Mar 2022 17:46 WIB
Kenapa persuaan Cak Imin dengan Komisioner KPU-Bawaslu perlu dicurigai?

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, bertemu dengan 12 komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), beberapa hari lalu.

Pertemuan tersebut pun menuai kritik. Pangkalnya, Cak Imin, sapaan Muhaimin, menjadi salah satu elite partai yang secara terang-terangan mendorong penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, memaklumi munculnya kecurigaan atas agenda tersebut. Apalagi, Cak Imin menginginkan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperpanjang 1-2 tahun.

"Cak Imin dihawatirkan membawa misi untuk memengaruhi KPU dan Bawaslu agar turut serta dalam menunda pemilu," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/3).

Alasan berikutnya, Jamiluddin menambahkan, Cak Imin memiliki kapasitas menekan kedua lembaga penyelenggara pemilu. Pangkalnya, menjadi salah satu partai pendukung pemerintah.

"Salah satunya, menekan anggaran yang diminta KPU dan Bawaslu sehingga tidak dimungkinkan pemilu dilaksanakan 2024," jelasnya.

Lebih jauh, Jamiluddin berpendapat, sua tersebut tidak pantas dan tak lazim dilakukan. Pertimbangannya, persoalan terkait KPU dan Bawaslu seharusnya diselesaikan di Komisi II DPR. 

"Jadi, Cak Imin, KPU, dan Bawaslu harus menjelaskan secara transparan pertemuan tersebut. Hal itu diperlukan agar kecurigaan masyarakat dapat diminimalkan," tutupnya.

Sponsored

Adanya pertemuan tersebut diketahui berdasarkan kiriman akun resmi Cak Imin, @cakiminow, pada Jumat (11/3). Isinya, Wakil Ketua DPR ini bertemua 12 anggota KPU-Bawaslu dan dua orang lainnya. Mereka duduk dan foto bersama.

"Kedatangan tamu-tamu penting, pengawal demokrasi yang fair, adil, dan akuntabel. Para anggota KPU dan Bawaslu. Ada yang kenal?" tulis Cak Imin.

Terpisah, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, membela koleganya itu. Dalihnya, sua dilakukan secara terbuka.

Pun dirinya dan Ketua DPR, Puan Maharani, sempat bertemu dengan para anggota penyelenggara pemilu sebelum Cak Imin. "Sehingga, saya pikir, itu tidak perlu dijadikan polemik," dalih Dasco.

Berita Lainnya
×
tekid