sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pakar semiotik sebut kemarahan Megawati sebuah kegelisahan

Dalam pernyataanya, Megawati meminta kader untuk tidak melakukan manuver politik.

Marselinus Gual
Marselinus Gual Jumat, 24 Jun 2022 19:46 WIB
Pakar semiotik sebut kemarahan Megawati sebuah kegelisahan

Akademisi sekaligus pakar semiotika, Acep Iwan Saidi menyoroti video viral yang memperlihatkan kemarahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terkait calon presiden (capres) di 2024.

Dalam pernyataanya, Megawati meminta kader untuk tidak melakukan manuver politik. Bahkan Presiden RI keempat itu tidak segan-segan memecat kader yang tidak mengikuti garis partai atau AD/RT.

Acep yang telah menonton utuh video pidato Megawati menilai kemarahan orang nomor satu di PDIP itu merupakan sebuah ekspresi kegelisahan terhadap salah satu kadernya yang sangat menonjol. Kendati demikian, Acep tak lugas menyebutkan apakah kader yang menonjol tersebut merupakan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang saat ini juga tengah dilirik Partai Nasdem sebagai capres.

"Seharusnya, ini logika akademik, semiotik, ketika ada seorang kader ada yang melirik dari pihak lain kan mestinya bangga dong. Tapi kenapa kemudian menjadi marah? Ini yang saya sebut gelisah. Karena ada yang lain sebetulnya, yang menjadi jagoannya Ibu Mega," kata Acep dalam sebuah dialog di salah satu televisi swasta belum lama ini, sebagaimana dikutip Alinea.id, Jumat (24/6).

Acep menjelaskan, secara keseluruhan, pidato Megawati kerap loncat dan bahkan banyak kalimat tidak gramatikal. Pada bagian manuver, menurut Acep, intonasi Megawati tiba-tiba naik dan menunjukan ekspresi marah.

"Saya sendiri sebetulnya tidak menyebut ini marah, tapi gelisah atau kemarahan karena kegelisahan. Pasti ada pemicunya dong. Jadi ekspresi ini dalam semiotika, dia merefer ke konten," jelas Acep.

Menurutnya, sindiran Megawati kepada kadernya yang menonjol sudah terjadi sejak setahun lalu. Kemudian, dalam pidatonya yang terbaru, ada tiga hal yang disindir Mega, yakni manuver, koalisi dan capres. Meski hanya disebut beberapa kali, dari ketiga hal ini, Mega fokus pada capres.
'
"Dan kata mencalonkan presiden itu cuma sekali dua kali disebut tapi paling ditekankan. Jadi seolah-olah seluruh pidato Ibu Mega fokus ke situ. Jadi ada yang bermanuver untuk mencalonkan presiden," ungkap Acep.

Acep meyakini, semua orang tahu siapa di balik sosok orang yang disindir Megawati soal bermanuver .

Sponsored

"Dan kita tahu sebetulnya semua orang tahu, siapa itu, sindiranya kemana, sebetulnya jelas. Tadi dikatakan (klarifikasi PDIP) bahwa ini sebagai ketua umum partai, Ibu Mega menasihati seluruh kader. Tapi fokusnya ke mana sebetulnya, sasaran utama dan sasaran katalisatator jelas di situ. Sasaran utamanya menurut saya sangat jelas. Eksplisit," pungkas dia.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku tidak merasa peringatan keras Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang meminta kader tak melakukan manuver politik atau bermain dua kaki terkait Pilpres 2024 ditujukan kepada dirinya secara personal.

Menurutnya, apa yang disampaikan Megawati ditujukan kepada semua kader PDIP. Peringatan Megawati itu juga telah diklarifikasi oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelumnya.

"Semua merasa diingatkan kalau mereka memang zig-zag, semua pasti merasa diingatkan, dan itu Bu Mega tidak personal. Mbak Puan kemarin sudah statemen kok. Itu peringatan untuk semua. Untuk siapa pun yang ada di PDIP," kata Ganjar di sela-sela Rakernas PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (22/6).

"Saya kira semuanya diperingatkan agar kita dalam satu rapat barisan bahwa semua dikumpulkan. Makanya kita semua diundang, termasuk kepala daerah. Hari ini komplet. Ada fraksi, ada kepala daerah. Kami mewakili yang eksekutif," sambungnya.

Berita Lainnya
×
tekid