sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

BCA prediksi BI Rate turun lagi 0,5%

Suku bunga acuan masih berpeluang untuk turun lagi 0,25%-0,5% dari saat ini pada level 5,25% karena inflasi terjaga.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 19 Okt 2019 00:35 WIB
BCA prediksi BI Rate turun lagi 0,5%

Suku bunga acuan masih berpeluang untuk turun lagi 0,25%-0,5% dari saat ini pada level 5,25% karena inflasi terjaga.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) David Sumual memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan satu hingga dua kali lagi pada 2019.

"Masih ada ruang penurunan 1-2 kali sebesar 25-50 basis poin," kata David di Jakarta, Jumat (18/10).

BI tercatat sudah tiga kali menurunkan suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo Rate. Terakhir kali,  BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 bps menjadi 5,25% pada September 2019.

David melihat penurunan suku bunga ini disebabkan oleh beberapa indikator seperti tingkat inflasi yang masih berada pada kisaran 3%, situasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat, dan kebijakan penurunan suku bunga bank sentral AS, The Fed. 

Meskipun demikian, David melihat kondisi likuiditas perbankan masih akan cukup ketat hingga akhir tahun. David pun mengatakan aturan Giro Wajib Minimum (GWM) yang diturunkan BI pada Juli lalu menjadi 6% bagi bank umum dan 4,5% bagi bank syariah cukup efektif bagi perbankan untuk menggenjot kredit. 

"GWM bisa menjadi instrumen alternatif selain suku bunga," kata David.

Di saat yang tepat, lanjut David, aturan GWM tersebut apabila dilihat dampaknya dari uang yang beredar cukup signifikan. Menurut David, aturan GWM bisa melonggarkan likuiditas perbankan karena Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan relatif mentok 94%.

Sponsored

"Apalagi kalau ada risiko NPL naik, itu bisa jadi pertimbangan bank. Mungkin salah satu alternatif tadi, GWM bisa dilakukan," tutur David.

Senada dengan David, ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan pemerintah masih memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan pemangkasan suku bunga. Sebab, Piter melihat perekonomian global masih mengalami perlambatan.

"Kalau ekonomi global melambat, suku bunga pasti akan turun," ujar Piter. 

Berita Lainnya
×
tekid