sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Hallowen mengerikan di Manhattan

“Teror yang sangat pengecut ditujukan kepada warga yang tidak berdosa,” kecam Wali Kota New York, Bill de Blasio

Syamsul Anwar Kh
Syamsul Anwar Kh Rabu, 01 Nov 2017 15:35 WIB
Hallowen mengerikan di Manhattan

Terik matahari saat musim gugur di tepi sungai Hudson siang itu menambah keindahan sisi barat Manhattan. Sebagian orang mengenakan kostum untuk merayakan Hallowen di jalur sepeda dan pejalan kaki.  Sementara para orang tua bersiap untuk menjemput anak-anak mereka yang baru pulang sekolah. Tempat tersebut pun begitu ramai.

Sekira pukul 15.05 waktu setempat, seorang pria mengemudikan truk dan menabrak para pejalan kaki serta pengayuh sepeda di sepanjang 20 blok di kawasan tersebut.

Hingga pada akhirnya di Chambers Street, truk tersebut menghantam bus sekolah dan membuat anak-anak serta orang dewasa yang berada di dalamnya terluka. Delapan orang tewas dan 11 lainnya terluka akibat insiden itu.

(Lokasi teror di Manhattan. foto: Foxnews)

Sejurus kemudian, sang sopir truk turun dan tampak mengacungkan dua pistol ke arah aparat. Polisi pun langsung memuntahkan timah panas tepat di perut pria tersebut. Pelaku segera dilarikan ke rumah sakit dan masih dalam pengawasan aparat.

“Teror yang sangat pengecut ditujukan kepada warga yang tidak berdosa,” kecam Wali Kota New York, Bill de Blasio seperti dilansir dari The Economist, Rabu (1/11).

Diduga, teror di Manhattan dilakukan secara cermat. Merujuk pada pemilihan waktu, target serta area. Terlebih kawasan tersebut, menarik minat para wisatawan serta para siswa sepulang sekolah. Sedianya, di tempat itu juga akan menjadi venue parade tahunan terbesar di Manhattan.

Sponsored

Seorang saksi melaporkan, pengemudi meneriakkan kalimat takbir saat keluar truk. Selain itu, polisi juga menemukan catatan di dekat truk yang berisi kesetiaan terhadap ISIS.

Aparat setempat memastikan, bahwa pelaku bekerja sendiri lantaran tak ditemukan plot yang lebih luas. Meski demikian, sebagai tindakan pencegahan, Federal Bereau Investigation (FBI) dan kepolisian New York, langsung membentuk operasi gabungan.

Belakangan terungkap, bahwa identitas sang pengemudi truk adalah Sayfullo Saipov. Pria berusia 29 tahun asli Uzbekistan dan mulai menetap di AS sejak 2010. Anggota Kongres Partai Republik, Peter King menyebut Saipov sebagai penduduk tetap. Dia telah tinggal di Florida. Bahkan baru-baru ini dia tinggal bersama istri dan anak-anaknya di New jersey.

Sementara tempat Saipov bekerja, Uber, telah memastikan karyawannya itu telah melewati rangkaian pemeriksaan latar belakang. Meski demikian, belum diketahui apakah Saipov berada dalam radar lembaga intelijen.

Insiden di Manhattan, mengingatkan pada serangan teror di Eropa beberapa waktu lalu. Pelaku, menggunakan kendaraan sebagai senjata efektif untuk menghantam kerumunan warga. Tercatat, di Prancis 86 orang tewas akibat teror serupa. Sedangkan di Berlin, 12 orang meregang nyawa dan lebih dari 5o orang terluka.

Kendaraan sebagai senjata, juga digunakan teroris di London dan Barcelona. New York Police Distric (NYPD) juga khawatir terhadap serangan semacam itu terjadi di wilayahnya. Terlebih sebelumnya kelompok ISIS dan para pendukungnya telah mempublikasikan adanya ketakutan dari NYPD. Hingga akhirnya mereka benar-benar menjalankan teror tersebut.

Meski NYPD sempat mendata perusahaan penyewa truk dan berpatroli di lebih dari 148 lokasi setelah teror di Nice dan Berlin, pelaku tetap mampu menyewa truk di sebuah rental mobil di seberang sungai di New jersey.

Ironisnya, peristiwa itu terjadi hanya beberapa blok dari World Trace Center (WTC), tempat dimana 2.753 orang tewas dalam serangan 11 September silam. Sejak 2001 lalu, kota ini memang menjadi sasaran sekira 2 lusin kelompok teroris. Gubernur New York, Andrew Cuomo mengecam insiden tersebut.

“New York adalah simbol kebabasan dan demokrasi internasional yang membuat kita menjadi sasaran bagi orang yang menentang konsep tersebut,” tegasnya.

Pasca penyerangan gedung WTC 16 tahun silam, NYPD juga telah banyak berinvestasi untuk kampanye kontra-terorisme. Bahkan, mereka memiliki personil yang fasih berbahasa Arab, Pastho, Dari, dan Urdu. Sedangkan untuk unit komando taktis, NYPD memiliki 500 personil yang dilatih secara khusus untuk menghadapi ancaman terorisme. Mereka mahir menjinakkan bahan peledak dan mendeteksi radiasi.

Guna mencegah serangan susulan, pasukan taktis bersenjata berat kini ditempatkan di seluruh kota, tempat dimana banyak warga berkumpul, di terowongans serta bandara.Sedangkan Presiden AS, Donald Trump memerintahkan departemen keamanan untuk memperketat pemeriksaan imigrasi. Terlebih negara asal Saipov, Uzbekistan, termasuk dalam daftar negara-negara yang menurut Trump perlu pengawasan ekstra.

“AS tak boleh membiarkan ISIS kembali atau masuk ke negara kita,” kecam Trump dalam kicauannya di akun Twitter.

Akibat serangan ini, warga New York menganggap Hallowen kini semakin menantang. Perayaan yang digelar tiap 31 Oktober itu biasa diperingati dengan mengenakan kostum yang mencolok, justru menjadi parade kostum pahlawan super.

“Jalani hidup anda, jangan biarkan mereka (teroris) menghalangi kita dengan cara dan bentuk apapun,” tegas Gubernur New York, Andew Cuomo.

 

Berita Lainnya
×
tekid