sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Lagi, teror truk terjadi di Manhattan

Amerika Serikat (AS) darurat serangan teror. Pada Selasa (31/10) terjadi serangan yang mematikan di kota Manhattan.

Mona Tobing
Mona Tobing Rabu, 01 Nov 2017 11:00 WIB
Lagi, teror truk terjadi di Manhattan

Serangan teruk di Jerman pada akhir tahun 2016 lalu kembali terulang. Kali ini terjadi di kota Manhattan, AS.  CNBC melaporkan delapan orang tewas dan lebih dari 12 orang terluka dalam serangan teroris semalam di Manhattan, New York. Wali Kota New York City Bill de Blasio mengatakan bahwa serangan di Manhattan tersebut sebagai tindakan teror. 

Komisaris Polisi New York James O'Neill menjelaskan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh seorang Pria berusia 29 tahun sedang mengemudikan truk pickup Home Depot. Truk tersebut kemudian menabrak pengendara sepeda dan pejalan kaki di Lower Manhattan. 

Truk itu bertabrakan dengan bus sekolah di Chambers Street dan melukai dua orang dewasa serta dua anak. Setelah tabrakan, supir tersebut keluar dari truk dan memamerkan pistol sambil berteriak-teriak. 

Petugas polisi yang ada di tempat kejadian kemudian menembak pelaku dan mengenai perutnya. O'Neill mengatakan bahwa saat ini tersangka diangkut ke rumah sakit. 

NBC melaporkan bahwa tersangka bernama Sayfullo Habibullaevic Saipov yakni seorang warga Uzbek berusia 29 tahun. Saipov diketahui telah masuk ke AS pada tahun 2010.

Tersangka mengklaim tindakannya terafiliasi oleh ISIS. Hal ini berdasarkan penemuan catatan petugas penegak hukum di truk pickup. Truk tersebut diketahui disewa dari Home Depot di Passaic, New Jersey sekitar pukul 2 siang. 

Tersangka dikabarkan berteriak Allahu Akbar, namun O'Neill belum dapat mengkonfirmasi hal tersebut. Pihak berwenang juga belum dapat mengkateogrikan kejadian tersebut sebagai serangan teroris.

Gubernur New York Andrew Cuomo meminta agar warga AS saat ini lebih hati-hati terhadap sekitar lingkungannya. Bahkan lebih awas jika melihat banyak orang seperti pasukan keamanan. Presiden Donald Trump menyebut insiden tersebut sebagai serangan teroris dalam sebuah tweet. Trump juga mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh "orang yang sakit dan gila."

Sponsored

Saksi mata Tom Gay yang seorang seorang fotografer sekolah, berada di Warren Street dan mendengar orang mengatakan bahwa ada sebuah kecelakaan. Gay pergi ke West Street dan melihat seorang wanita berlari ke tikungan sambil berteriak, "Dia punya pistol! Dia punya pistol! Gay bercerita bahwa dirinya mendengar lima sampai enam tembakan. 

Fred Burton mantan agen kontra-terorisme di Departemen Luar Negeri AS dari tahun 1985 sampai 1999 mengkritik bahwa serangan semacam ini hampir tidak mungkin dihentikan tanpa informasi intelijen yang sangat spesifik tentang orang yang bermaksud melakukan ini. Burton, yang menjabat sebagai kepala petugas keamanan di Stratfor menambahkan bahwa individu tidak memerlukan banyak pelatihan dan keterampilan untuk melakukan serangan tingkat rendah semacam ini.
 

Berita Lainnya
×
tekid