Serangan truk Manhattan sasar anak sekolah

Hari yang cerah di sepanjang sungai Hudson berubah menjadi kekacauan sesaat para pelajar keluar dari SMA Stuyvesant dimana truk kontrakan Home Depot menerobos masuk ke jalur sepeda sepanjang West Side. 

Saksi mata mengatakan bahwa truk melaju cepat dan menyerang pengendara sepeda yang tidak awas dengan kondisi jalan. Begitu juga dengan sejumlah pejalan kaki yang melintas menjadi korban dari laju truk. 

Setelah menggilas orang yang berkerumun di tempat. Truk kemudian berbelok ke kiri menuju Chambers Street yang kemudian kembali menabrakkan diri dengan bus sekolah kecil. 

Dua orang dewasa dan dua anak yang berada di bus terluka di dalamnya. Berdasarkan sebuah video dari tempat kejadian, tersangka penyerangan melompat keluar dari kendaraan dan mengacungkan benda yang diduga pistol. 

Saksi mata mengatakan bahwa tersang berteriak "Allahu akbar." Identitas pelaku belum dikonfirmasi secara resmi namun imigran Uzbekistan ini dikabarkan tinggal di Tampa. 

Kementerian luar negeri Belgia dan Argentina mengatakan lima warga Argentina dan seorang Belgia termasuk di antara korban.

Salah kebijakan imigran 

Serangan tersebut mengintensifkan perdebatan politik mengenai imigrasi dan keamanan yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump. Seperti diketahui Trump memperdebatkan skrining imigran yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya terorisme. 

Meskipun Uzbeksitan bukan salah satu negara yang dilarang oleh Trump untuk datang ke AS. Padahal negara tersebut mayoritas warganya adalah muslim. 

Trump kemudian bereaksi untuk memperketat penyaringan imigran "Saya baru saja memerintahkan Homeland Security untuk meningkatkan Program Penyaringan Ekstrim kami. Secara politis ii benar dan baik. Tapi tidak untuk kondisi saat ini," tukas Trump. 

Tidak ada indikasi bahwa serangan tersebut memang diarahkan oleh Negara Islam. Namun kelompok tersebut telah meminta para pendukungnya di negara-negara Barat untuk meluncurkan serangan mereka sendiri. Menggunakan senjata apa pun termasuk kendaraan.