sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menyerang balik aksi terorisme

Aksi terorisme di sepanjang 2018 memang terbilang kerap terjadi

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Minggu, 30 Des 2018 22:20 WIB
Menyerang balik aksi terorisme

Sementara terjadi kericuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Selasa 8 Mei 2018, antara polisi dengan para narapidana teroris. Kericuhan tersebut bermula dari cekcok napiter dengan petugas. Sebab musababnya diketahui berangkat dari kesalahpahaman terkait pemeriksaan istri salah satu napiter.

Merasa tidak terima dengan hal tersebut,  salah satu napiter akhirnya memprovokasi napiter lainnya melakukan perlawanan terhadap petugas dengan merebut senjata petugas. Hingga akhirnya mengambil alih rutan napiter Mako Brimob.

Polisi akhirnya berhasil mematahkan perlawanan para napiter dengan tindakan terukur dan pendekatan persuasif.

Atas kejadian tersebut, lima anggota polisi gugur dan satu napiter tewas saat terjadinya kerusuhan.Sementara 145 napiter yang terlibat kerusuhan, dipindahkan ke Lembaga Pemasyrakatan Nusakambangan Cilacap.

Celakanya, aksi kerusuhan tersebut ternyata berbuntut panjang di luar tembok Mako Brimob Depok, peristiwa teror lainnya bermunculan di berbagai tempat, dengan jarak selisih waktu yang berdekatan.

Tepat sehari pasca kejadian tepat di depan Mako Brimob diberitakan satu anggota polisi tewas ditusuk teroris. teroris tersebut pun akhirnya ditembak mati aparat lantaran membahayakan.

Kemudian kejadian serupa pun terjadi di Tambun Bekasi Jawa Barat, seorang terduga teroris berinisial RA harus dilumpuhkan, karena berusaha melukai anggota polisi yang menangkapnya.

Aksi teror pun belanjut di hari-hari berikutnya, tepatnya pada 12 Mei 2018 diberitakan dua perempuan bernama Dita Siska Milienia dan Siska Nur Azizah ditangkap polisi karena diduga ingin melakukan penusukan kepada anggota Brimob di Mako Brimob.

Sponsored

13 Mei 2018

Tepatnya pada dini hari, empat teroris di Cianjur tewas ditembak polisi. Kempatnya diketahui merupakan anggota JAD pimpinan Aman Abdurahman. Kadiv Humas Polri kala itu Irjen Setyo Wasisto mengatakan, keempatnya diduga ingin melakukan serangan terhadap aparat kepolisian di Mako Brimob Depok.

Berita Lainnya
×
tekid