sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Menyerang balik aksi terorisme

Aksi terorisme di sepanjang 2018 memang terbilang kerap terjadi

Kudus Purnomo Wahidin
Kudus Purnomo Wahidin Minggu, 30 Des 2018 22:20 WIB
Menyerang balik aksi terorisme

Rentetan Aksi Teror di Surabaya.

13 Mei 2018

Tepatnya di hari Minggu pada saat para umat kristiani melakukan peribadatan, aksi teror kembali terjadi, kali ini menyerang tiga gereja di Surabaya Jawa Timur, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno dan GKI di Jalan Diponegoro.

Bom meledak saat para jamaat hendak melakukan peribadatan minggu di ketiga gereja tersebut. Para pelaku bom merupakan satu keluarga yang dipimpin Dita yang tidak lain adalah pimpinan JAD Surabaya.

Malamnya ledakan kembali terjadi, kali ini terjadi di Rumah Susun Wonocolo Sidoarjo. Namun ledakan ini diduga tak disengaja, sebab polisi mencium adanya unsur kecelakan dalam ledakan tersebut. Lantaran senyawa yang digunakan kurang stabil, sehingga bisa meledak tanpa detonator.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, jenis bom yang digunakan para pelaku dalam serangan bom di Surabaya, serupa dengan bom yang digunakan para kombatan ISIS di Irak dan Suriah. Lantaran sama-sama menggunakan bahan Triaseton Triperoksida (TATP) yang memiliki daya ledak tinggi sehingga dijuluki dengan bom “Mother of Satan”.

“Setelah kita datangi ke TKP, ternyata itu adalah ledakan yang terjadi karena kecelakaan,” kata Tito di lokasi.

Sama halnya, kejadian di tiga gereja di Surabaya yang dilakukan oleh satu kelurga, kejadian di Rusun Wonocolo  ini juga dilakukan oleh satu keluarga, diantaranya Anton Febrianto (47) yang tewas dalam keadaan memegang saklar bom bersama istrinya Puspita Sari (47), beserta anak tertuanya LAR (17) .

Sponsored

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Mangera menyatakan, mereka mengalami luka parah saat ledakan pertama. Sementara anak lainnya FP dan GHA mengalami luka-luka. Namun berhasil diselamatkan setelah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Surabaya.“AR, satu-satunya anak laki-laki yang selamat, dan dia juga yang membawa dua adiknya ke RS,”paparnya di lokasi.

Senin 14 Mei 2018

Tak berhenti disitu, serangan teror kembali muncul, kali ini menyasar Polrestabes Surabaya. Serangan dilakukan oleh empat orang dengan dua sepeda motor yang masing-masing membawa bom bunuh diri. Saat dilihat dari rekaman CCTV Polrestabes Surabaya, terlihat pelakunya ternyata masih satu kelurga dan membawa anak kecil yang dihimpit di salah satu sepeda motor antara pengemudi dan perempuan yang diboncennya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans mengatakan, keempat pelaku yang terdiri dari TM dan istrinya serta kedua anaknya tewas dalam kejadian, sementara anak kecil yang dibawanya selamat dari ledakan.

Atas hal tersebut, polisi akhirnya melakukan pengejaran dan penakapan terhadap sel-sel JAD yang ada di Surabaya, dan hasilnya polisi berhasil menagkap sembilan terduga teroris di Kawasan Jembatan Merah Surabaya. Sementara empat orang ditembak mati oleh petugas lantaran melakukan perlawanan saat ingin dilakukan penangkapan.

Berita Lainnya
×
tekid