sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Polisi ancam bubarkan paksa jika ada aksi massa lanjutan di Bawaslu

Rencana aksi massa pada tanggal 29-31 Mei 2019 akan dialihkan ke Taman Mini.

Ayu mumpuni
Ayu mumpuni Selasa, 28 Mei 2019 15:24 WIB
Polisi ancam bubarkan paksa jika ada aksi massa lanjutan di Bawaslu

Kepolisian RI menyatakan akan membubarkan secara paksa para pengunjuk rasa jika ada aksi lanjutan di depan kantor Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu di Jalan MH Tramrin, Jakarta Pusat. Rencananya, bakal ada aksi massa lanjutan pada 29 sampai 31 Mei 2019 untuk menolak hasil Pemilu 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, aparat keamanan sampai saat ini masih melakukan pengamanan di sejumlah titik. Setidaknya ada lima titik pengamanan: di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Istana Merdeka, Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), dan Gedung DPR/MPR.

Dedi mengatakan, terkait aksi massa pada 29 hingga 31 Mei 2019 yang bakal digelar di depan kantor Bawaslu, polisi akan mengalihkan ke tempat lain. Apabila peserta kekeh beraksi di depan kantor Bawaslu, maka aparat keamanan akan melakukan pembubaran paksa. “Iya ada aksi massa tanggal 29-31, tapi dialihkan ke Taman Mini,” tutur Dedi.

Meski bakal ada aksi massa lanjutan, kata Dedi, kondisi di Jakarta sejauh ini relatif aman. Terlebih saat ini menjelang hari raya Idulfitri 1440 Hijriah. 

Selain itu, jika sebelumnya sejumlah negara mengeluarkan travel warning pascakerusuhan 21 dan 22 Mei 2019, Dedi memastikan, saat ini situasi di seluruh wilayah Indonesia aman. Bagi warga negara asing yang hendak berkunjung ke Indonesia tidak perlu khawatir akan terjadi peristiwa kerusuhan serupa.

“Secara nasional situasi sudah aman, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Silakan untuk para turis yang ingin berkunjung ke Indonesia," ucap Dedi.

Khusus wilayah Jakarta, kata Dedi, situasinya sudah aman terkendali. Kendati demikian, di sejumlah titik memang masih dilakukan pengamanan oleh aparat kepolisian dan juga TNI.

"Jakarta sudah kembali kondusif, masyarakat sudah menjalankan aktivitasnya seperti biasa," kata Dedi.

Sponsored

Sementara Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan, kondisi dan situasi Jakarta memungkinkan bagi masyarakat untuk beraktivitas pascakericuhan yang terjadi di Bawaslu pada 21 sampai 22 Mei 2019.

“Ya, alhamdulillah kondusif, ya,” kata Gatot. 

Ia mengatakan, aparat keamanan bersama warga Jakarta menjaga situasi agar kondisi keamanan tetap kondusif untuk beraktivitas. “Kami beserta seluruh warga Ibu Kota juga menjaga iklim kondusif dari kemarin, hari ini, dan selanjutnya,” ujarnya.

Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Fakhrizal, menambahkan ratusan personel Polda Sumatera Barat saat ini masih bertugas di Jakarta untuk mengawal tahapan proses Pemilu 2019. “Personel kita saat ini masih menjalankan tugas dan tentu kita berharap situasi Jakarta kondusif," kata Fakhrizal.

Menurut dia, apabila kondisi Jakarta kondusif tentu personel yang ada di Jakarta dapat ditarik kembali ke daerah. "Kita berharap mereka dapat pulang dan berkumpul dengan keluarga di rumah saat Idulfitri 2019," ucapnya.

Polda Sumbar telah mengirimkan ratusan personel untuk mempertebal pengamanan penetapan hasil pemilu presiden dan legislatif di Jakarta pada 22 Mei 2019.

“Kami mengirimkan ratusan personel yang terdiri dari empat pleton personel Satuan Brimob dan satu pleton personel Sabhara yang bertujuan mengamankan pelaksanaan penetapan pemilu di Jakarta,” kata dia.

Berita Lainnya
×
tekid