sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Cari aman para kontestan di Pilpres 2019

Baik Prabowo Subianto atau Joko Widodo sama-sama memiliki catatan kurang baik soal pelanggaran HAM.

Robi Ardianto Ayu mumpuni
Robi Ardianto | Ayu mumpuni Selasa, 18 Des 2018 07:05 WIB
Cari aman para kontestan di Pilpres 2019

Menghindari Isu HAM

Melihat sikap Jokowi yang demikian tentu amat berbeda jika dibandingkan 4 tahun silam. Menjadi kontestan di Pilpres 2014, Jokowi rajin turun gunung menyapa masyarakat berbagai golongan. Tak ketinggalan para aktivis dan keluarga korban pelanggaran HAM. Khusus kepada yang terakhir, Jokowi berjanji menyelesaikan kasus-kasus HAM berat masa lalu.

Karena itu, demi meyakinkan mereka tim pemenangan Jokowi sampai-sampai merancang program kerja mencengangkan. Lewat Nawacita, tertulis pada poin keempat, Jokowi berjanji menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

“Berkomitmen menyelesaikan secara berkeadilan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu yang sampai dengan saat ini masih menjadi beban sosial politik bagi bangsa Indonesia seperti: Kerusuhan Mei, Trisakti, Semanggi 1 dan 2, Penghilangan Paksa, Talang Sari-Lampung, Tanjung Priok, Tragedi 1965," tulis janji Jokowi-JK dalam Nawacita.

Jokowi-JK akhirnya memenangi kontestasi pada Pilpres 2014. Masyarakat bersuka cita menyambut pemimpin baru. Harapan para keluarga korban dan pegiat HAM membumbung tinggi. Penyelesaian kasus pelanggaran HAM menjadi suatu keniscayaan.

Namun, seiring berjalannya waktu janji menyelesaikan kasus pelanggaran HAM menguap entah kemana. Kasus Trisakti, Semanggi 1 dan 2 yang terjadi pada 1998 penyelesaiannya belum jelas. Demikian pula kasus Talangsari pada 1989 yang juga tak ada kejelasannya. Kemudian tragedi Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) tahun 1965 juga hingga kini tak kunjung terungkap.

Karena nihil menepati janjin soal HAM, pada Pemilu 2019 Jokowi tampaknya enggan memilih isu HAM sebagai jualan politiknya selama berkampanye. Yang terus dikemukakan bersama tim kampanyenya melulu hanya soal isu ekonomi.

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (tengah) didampingi istri Iriana Joko Widodo (keempat kiri) mengikuti jalan sehat bertajuk Sehat Bersama #01JokowiLagi di Lampung, Sabtu (24/11/2018). Jalan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, mengakui telah menyiapkan isu bidang ekonomi untuk Pilpres 2019 sejak dimulainya masa kampanye. Tema ini digaungkan dengan memilih isu utama, yakni prestasi Jokowi selama menjabat Presiden RI.

Sponsored

Hal itu dibenarkan Juru Bicara TKN Jokowi-Mar’ruf, Arif Budimanta. Dia mengatakan kampanye capres-cawapres nomor urut 01 masih akan menggunakan strategi menjual keberhasilan Jokowi selama memimpin. 

Menurut Arif, ada 18 kesuksesan yang berhasil diciptakan Jokowi. Dari keberhasilan di bidang ekonomi itu kemudian dikategorikan menjadi tiga. Pertama, stabilitas harga. Jokowi berhasil menjaga inflasi dan bahan bakar minyak (BBM) satu harga. Keberhasilan ini disebut Arif tidak terlepas dari upaya pembangunan infrastruktur.

Kedua, di bidang kesejahteraan sosial. Arif mengklaim di era pemerintahan Jokowi angka pengangguran menurun yang diikuti dengan angka kemiskinan. 

"Kemudian pendidikan dan kesehatan yang tercakup dalam human development index juga menunjukkam angka yang membaik,” ujar Arief. 

Ketiga, terkait keadilan ekonomi. Menurutnya, Jokowi telah mewujudkan keadian sosial dengan meneruskan pembangunan Indonesia dari pinggiran. Misalnya, menyediakan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga hanya 7%. 

Berita Lainnya
×
tekid