Cari aman para kontestan di Pilpres 2019
Baik Prabowo Subianto atau Joko Widodo sama-sama memiliki catatan kurang baik soal pelanggaran HAM.
Manuver Sandiaga
Isu ekonomi ketika berkampanye dipilih jadi agenda utama Jokowi bukan tanpa sebab. Jokowi ingin menandingi rival dari pasangan capres-cawapres nomor urut 02, yang kerap menggunjingkan persoalan ekonomi di era pemerintahannya. Soal isu ekonomi memang sering dilontarkan cawapres Sandiaga Uno sebagai jualannya dalam berkampanye.
Bahkan, Sandiaga pernah secara terang-terangan menyatakan bakal mengedepankan isu ekonomi dalam berkampanye selama 7 bulan. Sandi beralasan permasalahan ekonomi merupakan suatu hal yang kerap dihadapi bangsa ini. Utamanya menyangkut kesejahteraan sosial.
Sandiaga juga kerap melontarkan pernyataan kontroversial soal isu-isu ekonomi dalam kunjungannya ke beberapa daerah. Di Kebayoran Baru, Sandi mengatakan kalau rakyat kini semakin susah karena lemahnya nilai tukar rupiah. Harga kebutuhan pun naik dibarengi dengan pelemahan daya beli masyarakat.
“Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM. Ibu Yuli di Duren Sawit kemarin bilang, jualan tahunya sekarang dikecilin ukurannya,” kata Sandiaga.
Kedua, ketika Sandiaga mengunjungi kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Di kesempatan itu, Sandi mengaku ketika ia mengunjungi Riau ada seorang ibu yang curhat lantaran sering bertengkar dengan suaminya perkara uang belanja.
"Di Pekanbaru Ibu Lia cekcok sama suaminya gara-gara uang belanja dikasih Rp100.000 pulang cuma bawa bawang sama cabai. Kita bicara ini lepas dari politik praktis, warga terbebani," ujar Sandi.
Terakhir, soal pernyataannya ihwal harga nasi ayam di Singapura yang disebut jauh lebih murah ketimbang Jakarta. Rinciannya, kata dia, di Singapura sepiring nasi ayam harganya sekitar Rp35 ribu atau 3 sampai 3,5 dolar Singapura. Sedangkan di Jakarta dibanderol Rp50 ribu.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menilai perdebatan isu soal ekonomi lebih menarik minat masyarakat. Sementara isu HAM, kata Juru Kampanye BPNPrabowo Subianto-Sandiaga Uno, Rachland Nashidik, meyakini tidak akan menjadi isu seksi bagi peserta Pilpres 2019.
Menurutnya, baik Prabowo Subianto ayau Joko Widodo sama-sama memiliki catatan kurang baik soal pelanggaran HAM. Karena itu, dapat dipastikan isu HAM tak akan dipilih oleh keduanya.
“Jadi pertandingan mendatang itu isu HAM akan berada di pinggir,” kata Rachland.