sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Wapres JK dan tokoh bangsa serukan damai usai pemilu

Setelah terjadi kericuhan aksi 22 Mei, sejumlah tokoh bangsa berkumpul di kediaman Wapres Jusuf Kalla menyerukan perdamaian.

Sukirno
Sukirno Jumat, 24 Mei 2019 07:01 WIB
Wapres JK dan tokoh bangsa serukan damai usai pemilu

Setelah terjadi kericuhan aksi 22 Mei, sejumlah tokoh bangsa berkumpul di kediaman Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menyerukan perdamaian.

Pertemuan digelar di rumah dinas Wapres di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (23/5) malam pukul 20.30-23.30 WIB. Pertemuan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan ahli hukum tata negara yang berlangsung tiga jam itu dilakukan secara tertutup.

Tampak hadir dalam pertemuan itu di antaranya mantan Wapres Try Sutrisno, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mukti, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan hamdan Zoelfa, Din Syamsuddin, Agus Widjojo, Amirsyah Tambunan, dan Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri.

Hadir pula Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil,  Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Usai pertemuan, JK dan tokoh-tokoh tersebut berbincang dengan awak media tepat tengah malam. JK mengaku menghargai keputusan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilu (PHPU) ke MK.

"MK-lah yang menjadi harapan utama dan kami mendukung kepercayaan masyarakat yang telah diberikan kepada kita untuk menjalankan itu, karena itu jalan yang terbaik dan jalan penyelesaian satu-satunya," kata JK dengan didampingi sejumlah tokoh.

JK dan para tokoh meyakini bahwa pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga memiliki tekad yang sama untuk menyelesaikan persoalan pascapilpres sesuai dengan aturan perundangan-undangan dan konstitusi.

Oleh karena itu, JK menghargai keputusan pasangan Prabowo-Sandiaga untuk membawa sengketa PHPU tersebut ke MK dan berharap hakim konstitusi dapat menjalankan prosedur gugatan dengan adil, transparan dan independen dalam mengerjakan sengketa PHPU.

Sponsored

"Kita menghargai keputusan Paslon 02 untuk membawa masalah ini ke MK. Mari kita semua mendukung proses ini dengan mengharapkan MK menjalankannya dengan transparan, prosesnya, dengan adil, dan independen. Dan harapan kita untuk menyelesaikan ini ialah memang akhirnya ke MK," ujarnya.

Aksi 22 Mei

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu juga meminta masyarakat untuk tetap tenang menyikapi ketegangan politik serta dapat membedakan antara pengunjuk rasa dan pelaku ricuh dalam aksi massa setelah pengumuman hasil rekapitulasi Pilpres 2019.

"Dalam kejadian di Ibu Kota ini, tentu kita harapkan masyarakat lebih tenang dan sesuai dengan aturan kepolisian bahwa kita pisahkan antara pengunjuk rasa yang damai dengan pelaku ricuh," kata JK.

Aksi unjuk rasa untuk menuntut keadilan terhadap dugaan pelanggaran pemilu memang tidak dilarang, namun Wapres JK meminta masyarakat yang turut serta dalam aksi itu melakukannya secara tertib dan damai.

Sementara bagi warga yang secara sengaja menciptakan kericuhan di tengah aksi unjuk rasa, JK menegaskan aparat kepolisian dan TNI tidak akan segan-segan untuk bertindak.

"Untuk unjuk rasa yang damai, itulah sesuai dengan aturan. Tapi untuk perusuh, juga ada aturan dari polisi yang dibantu oleh TNI untuk bertindak tegas. Karena pengalaman kita perusuh itu punya efek negatif," katanya.

Masyarakat dan para pendukung paslon Prabowo-Sandi juga diminta untuk bersabar menunggu proses penyelesaian PHPU yang akan diajukan paslon tersebut. "Kita harapkan juga menunggu hasil MK yang baik. Semua, kita sudah mendengarkan aspirasi itu, dan kita mengharapkan yang baik. Itulah harapan kita semua," ujarnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) berbincang dengan mantan Wapres Try Sutrisno (tengah), seusai pertemuan dengan sejumlah tokoh nasional di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (23/5). / Antara Foto

Rekonsiliasi

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan ada optimisme untuk terjadinya rekonsiliasi antara kedua kubu paslon peserta Pilpres 2019.

"Dari diskusi tadi, ada optimisme. Saya tidak perlu menyebut terlalu detail tapi secara umum saya menyampaikan ada harapan rekonsiliasi itu akan terjadi," kata Jimly usai pertemuan.

Momentum bulan suci Ramadan menjadi saat yang tepat bagi kedua kubu paslon untuk menciptakan kedamaian dan persatuan bangsa setelah beberapa bulan terpecah karena perbedaan preferensi politik. 

Keputusan Paslon 02 untuk melayangkan gugatan PHPU ke MK, lanjutnya, menjadi sikap yang patut diapresiasi. Selain itu pula, ada niat baik dari Prabowo untuk bertemu capres petahana Jokowi meskipun belum ketemu waktu yang tepat.

"Pertama, kubu 02 sudah menetapkan keputusan akan menempuh jalur hukum. Kedua, potensi adanya rekonsiliasi dengan bertemu, walaupun saatnya belum sekarang, tapi ada optimisme. Jadi dua hal ini, saya rasa bisa menurunkan ketegangan," kata Jimly yang juga pernah menjabat sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Senada, mantan Wapres Try Sutrisno meminta semua pihak untuk tidak lagi membesar-besarkan masalah yang tidak bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, mengingat tantangan ke depannya akan lebih besar daripada kontestasi pilpres.

"Intinya, jangan memperpanjang hal-hal yang kurang bermanfaat karena kita masih banyak tantangan bangsa ke depan, yang lebih besar daripada (pilpres) ini," kata Wapres ke-6 Try Sutrisno.

Dia menegaskan seluruh pihak yang berkontestasi dalam Pemilu 2019 untuk memiliki kesamaan tujuan yakni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. "Kita harus senantiasa meneguhkan persatuan dan kesatuan, meneguhkan kerja sama yang kokoh, meneguhkan spirit juang untuk mencapai cita-cita proklamasi, karena nanti menjelang 2045 Indonesia persis 100 tahun, dan itu tidak lama lagi, 26 tahun lagi," kata mantan panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) itu.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat menyikapi ketegangan setelah pemilu ini dengan tenang dan tidak melakukan hal-hal anarkistis yang dapat merugikan bangsa. "Bangkitlah kita, semua bangkit. Tidak ada yang kalah dan yang menang. Ini sekadar suatu proses saja daripada aturan demokrasi," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta mengawal pembersihan sisa-sisa aksi unjuk rasa di Jalan MH Thamrin, Kamis (23/5). / Facebook

Jakarta aman

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga untuk tidak terlalu khawatir bepergian karena kondisi Ibu Kota relatif tenang dan aman setelah kericuhan yang terjadi Selasa (21/5) hingga Rabu (23/5).

"Jangan khawatir untuk pergi ke mana saja, karena Jakarta aman. Hari ini semuanya sudah relatif tenang, karena itu saya menganjurkan kepada seluruh warga Jakarta berkegiatan seperti biasa," kata Anies usai mengikuti pertemuan tertutup tersebut.

Sejumlah titik, yang beberapa waktu lalu terjadi kericuhan, kini sudah tenang. Anies juga meminta para pedagang di Tanah Abang untuk kembali beraktifitas supaya kegiatan perekonomian tidak terganggu.

"Ruas Jalan Thamrin dan beberapa jalan di sekitar Tanah Abang, Petamburan, Slipi sempat ada ketegangan, tapi sekarang, hari ini, semuanya sudah relatif tenang. Tanah Abang juga besok mulai kegiatan lagi," katanya.

Terkait rencana aksi damai untuk mengantarkan gugatan PHPU oleh Prabowo-Sandiaga, Anies mengatakan tidak ada skenario khusus untuk pengawalan dan pengamanannya. "Tidak ada yang khusus, karena prosesnya konstitusional, jadi biar dikawal secara konstitusional juga," ujarnya. (Ant).

Berita Lainnya
×
tekid